Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak menguat sebesar 60 poin menjadi Rp9.920 dibanding posisi sebelumnya Rp9.980 per dolar Amerika Serikat, menyusul penjagaan BI di pasar uang.
"Rupiah menguat terhadap dolar AS dalam penjagaan BI pagi ini," kata ahli ekonomi Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan harga BBM subsidi yang sudah terealisasi naik diperkirakan juga turut membantu. Meski demikian, kebijakan itu menjadi kehilangan momentum, ditambah isu global yang negatif begitu kuat.
Sementara itu, Kepala Riset trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan, terdapat beberapa sentimen positif bagi rupiah yakni salah satunya dari penguatan nilai tukar yuan menaikkan tingkat referensi antar valuta asing.
Selain itu, lanjut dia, intervensi dari Bank Indonesia, serta rencana antisipasi pemerintah terhadap suplai bahan keperluan pokok untuk kendalikan inflasi dan perkiraan membaiknya ekonomi Indonesia pada 2014.
"Meski demikian, pergerakan nilai tukar rupiah masih memiliki ruang bergerak melemah seiring dengan aksi pelaku pasar yang masih beralih ke dolar AS menyusul dengan rencana pengurangan stimulus The Fed," katanya.
Meskipun pemerintah telah menaikkan suku bunga acuan dan FASBI untuk mengendalikan laju pelemahan rupiah, namun sepertinya tidak banyak berpengaruh karena pelaku pasar lebih mengkhawatirkan efek samping selanjutnya dari hasil keputusan The Fed itu.
(KR-ZMF/S004)
Rupiah senin pagi menguat 60 poin
24 Juni 2013 11:08 WIB
Dua petugas menata uang di pusat penyimpanan uang tunai Bank BNI, Jakarta, Jumat (7/5). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: