Mendag tegaskan Resi Gudang stabilkan harga saat panen
23 Juni 2013 22:01 WIB
Mendag Kunjungi Pasar Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (kanan), didampingi Bupati Probolinggo Tantri Hasan Aminuddin (dua kanan) berdialog dengan penjual bahan pokok di Pasar Semampir, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (23/6). (ANTARA FOTO/Seno) ()
Probolinggo (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyampaikan bahwa Sistem Resi Gudang (SRG) dapat menjaga kestabilan harga gabah saat panen, karena sebagian hasil panen dapat disimpan untuk beberapa waktu ke depan.
"Biasanya harga gabah anjlok saat panen, sehingga dengan adanya Sistem Resi Gudang dapat memperkecil fluktuasi harga," kata Gita saat melakukan kunjungan kerja di Gudang SRG Desa Alas Sumur, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu.
Mendag juga menilai bahwa resi gudang di Probolinggo tersebut sudah cukup baik dan berjalan maksimal, serta petani memiliki kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan dari pihak perbankan sebagai modal kerja.
Sementara itu, Kasubag Pemberitaan Bagian Komunikasi dan Informasi Pemkab Probolinggo, Sutarno mengatakan, Mendag mengapresiasi SRG di Desa Alas Sumur dengan kapasitas penyimpanan gabah petani mencapai 1.500 ton.
Sistem Resi Gudang juga memiliki manfaat untuk menghindarkan petani dari para tengkulak karena biasanya para ijon membeli tanaman padi yang masih belum waktunya untuk dipanen dengan harga yang murah.
Selain meninjau SRG di Desa Alas Sumur, lanjut dia, Mendag beserta rombongannya juga melakukan dialog dengan para gabungan kelompok tani (Gapoktan) di desa setempat dan menyerap aspirasi para petani yang mengeluhkan alat transportasi untuk membawa hasil panennya ke gudang penyimpanan gabah.
"Para petani membutuhkan bantuan alat transportasi untuk mengangkut hasil panennya, namun Pak Menteri berjanji untuk memperjuangkan aspirasi para gapoktan tersebut," katanya.
Setelah melakukan dialog dengan para petani, Mendag memantau harga bahan pokok di Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (22/6).
(*)
"Biasanya harga gabah anjlok saat panen, sehingga dengan adanya Sistem Resi Gudang dapat memperkecil fluktuasi harga," kata Gita saat melakukan kunjungan kerja di Gudang SRG Desa Alas Sumur, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu.
Mendag juga menilai bahwa resi gudang di Probolinggo tersebut sudah cukup baik dan berjalan maksimal, serta petani memiliki kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan dari pihak perbankan sebagai modal kerja.
Sementara itu, Kasubag Pemberitaan Bagian Komunikasi dan Informasi Pemkab Probolinggo, Sutarno mengatakan, Mendag mengapresiasi SRG di Desa Alas Sumur dengan kapasitas penyimpanan gabah petani mencapai 1.500 ton.
Sistem Resi Gudang juga memiliki manfaat untuk menghindarkan petani dari para tengkulak karena biasanya para ijon membeli tanaman padi yang masih belum waktunya untuk dipanen dengan harga yang murah.
Selain meninjau SRG di Desa Alas Sumur, lanjut dia, Mendag beserta rombongannya juga melakukan dialog dengan para gabungan kelompok tani (Gapoktan) di desa setempat dan menyerap aspirasi para petani yang mengeluhkan alat transportasi untuk membawa hasil panennya ke gudang penyimpanan gabah.
"Para petani membutuhkan bantuan alat transportasi untuk mengangkut hasil panennya, namun Pak Menteri berjanji untuk memperjuangkan aspirasi para gapoktan tersebut," katanya.
Setelah melakukan dialog dengan para petani, Mendag memantau harga bahan pokok di Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (22/6).
(*)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: