Jadi juara, pelari Kenya Silas Kipruto ingin beli sapi
23 Juni 2013 16:16 WIB
Pemenang Jakarta International 10K Atlet lari asal Kenya, Silas Kipruto melintas garis finis lomba lari "Jakarta International 10K 2013" pada nomor elit internasional putra di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/6). (ANTARAFOTO/Fanny Octavianus) ()
Jakarta (ANTARA News) - Pelari asal Kenya Silas Kipruto, pemenang juara kelompok elite di ajang lomba lari Jakarta International 10K, mengaku ingin membeli sapi perah dengan uang hadiahnya.
Silas mempertahankan gelar di kelompok putra dengan catatan waktu 29 menit 17 detik dan berhasil meraih hadiah sebesar 6.000 dolar AS.
"Nanti uangnya mau saya belikan sapi perah," kata Silas yang telah memiliki 12 sapi di kampung halamannya.
Silas memiliki rekor waktu terbaik dengan catatan 27 menit 28 detik. Namun, pada Jakarta International 10K ini ia tidak mampu mencatatkan waktu terbaiknya karena cuaca Jakarta yang panas dan lembap.
"Dulu saya raih waktunya saat di Eropa. Cuaca di Jakarta dan Eropa sangat berbeda," tambahnya.
Sementara itu, pelari asal Tanzania Zakia Mrisho berhasil merebut gelar juara elite internasional kelompok putri. Pada laga pertamanya ini, ia mampu meraih waktu terbaik dengan catatan 33 menit 34 detik.
"Ini pertama kalinya saya ke Jakarta dan menjadi juara. Nanti uangnya ingin saya belikan rumah," katanya.
Jakarta International 10K merupakan salah satu rangkaian acara perayaan HUT DKI Jakarta ke-486 yang telah digelar sejak 2004.
Perlombaan lari yang berhadiah total Rp900 juta tersebut diikuti oleh lebih dari 35 ribu peserta, termasuk di antaranya 20 pelari elite internasional.
Lomba lari dimulai dan berakhir di Lapangan Silang Monas Barat Daya, Jakarta Pusat. Rute yang ditempuh, yakni Jalan MH Thamrin - Soedirman, kemudian berputar di depan Kampus Unika Atmajaya.
Peserta lomba dibagi dalam empat kategori, yaitu elite internasional, elite nasional, pelajar dan umum.
Sebanyak 20 pelari elite nasional diundang oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) untuk ikut berlomba.
Silas mempertahankan gelar di kelompok putra dengan catatan waktu 29 menit 17 detik dan berhasil meraih hadiah sebesar 6.000 dolar AS.
"Nanti uangnya mau saya belikan sapi perah," kata Silas yang telah memiliki 12 sapi di kampung halamannya.
Silas memiliki rekor waktu terbaik dengan catatan 27 menit 28 detik. Namun, pada Jakarta International 10K ini ia tidak mampu mencatatkan waktu terbaiknya karena cuaca Jakarta yang panas dan lembap.
"Dulu saya raih waktunya saat di Eropa. Cuaca di Jakarta dan Eropa sangat berbeda," tambahnya.
Sementara itu, pelari asal Tanzania Zakia Mrisho berhasil merebut gelar juara elite internasional kelompok putri. Pada laga pertamanya ini, ia mampu meraih waktu terbaik dengan catatan 33 menit 34 detik.
"Ini pertama kalinya saya ke Jakarta dan menjadi juara. Nanti uangnya ingin saya belikan rumah," katanya.
Jakarta International 10K merupakan salah satu rangkaian acara perayaan HUT DKI Jakarta ke-486 yang telah digelar sejak 2004.
Perlombaan lari yang berhadiah total Rp900 juta tersebut diikuti oleh lebih dari 35 ribu peserta, termasuk di antaranya 20 pelari elite internasional.
Lomba lari dimulai dan berakhir di Lapangan Silang Monas Barat Daya, Jakarta Pusat. Rute yang ditempuh, yakni Jalan MH Thamrin - Soedirman, kemudian berputar di depan Kampus Unika Atmajaya.
Peserta lomba dibagi dalam empat kategori, yaitu elite internasional, elite nasional, pelajar dan umum.
Sebanyak 20 pelari elite nasional diundang oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) untuk ikut berlomba.
Pewarta: Monalisa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: