Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 82 kali aktivitas gempa bumi susulan terjadi di wilayah Laut Banda hingga pukul 16.30 WIB, Kamis.

"Ada 82 aktivitas gempa bumi susulan hingga 9 November 2023 pukul 16:30:00 WIB setelah gempa utama magnitudo 7,2 pada 8 November 2023 pukul 11:52:53 WIB. Gempa bumi susulan terbesar tercatat sebesar M 6,8," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta Kamis.

Ia mengemukakan pada pukul 16.14 WIB, BMKG kembali mencatat gempa dengan kekuatan lebih dari lima magnitudo, yakni M 5,3.

Episenter gempa bumi itu terletak pada koordinat 5,41 lintang selatan dan 130,25 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 257 km arah barat daya Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku pada kedalaman 10 km.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,3 guncang wilayah Laut Banda

Baca juga: BMKG catat 45 kali gempa bumi susulan terjadi di wilayah Laut Banda


"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda," paparnya.

Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip).

"Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Ia mengemukakan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Amahai dan Banda, Maluku Tengah, daerah Kilmury, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas II-III MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.*

Baca juga: BMKG: Gempa kembali terjadi di wilayah Laut Banda dengan magnitudo 5,4

Baca juga: Gempa susulan berulang kali, warga Maluku Barat Daya pilih tak ngungsi