Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersiaga untuk melakukan evakuasi, guna menghadapi potensi banjir di kawasan Jabodetabek.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pencarian (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Kusworo memimpin apel siaga SAR banjir yang mengancam wilayah Jakarta dan sekitarnya, berpusat di lapangan Kantor Pusat Basarnas, Kamis.

Apel yang tersebut tidak hanya tim SAR dari Basarnas, tetapi juga melibatkan perwakilan Potensi SAR dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang., dan Bekasi (Jabodetabek).

“Apel ini sebagai wujud kesiapsiagaan tim SAR pada tanggap darurat dalam penanganan banjir yang mengancam keselamatan hidup masyarakat di wilayah Jakarta dan sekitarnya secara efektif dan efisien,” ujar Kabasarnas Kusworo.

Kusworo mengatakan apel tersebut melibatkan pasukan yang terdiri dari anggota Basarnas, BPBD setempat, serta potensi SAR yakni para sukarelawan. Dikatakannya, potensi SAR di Jakarta mencapai 1.000 orang yang sewaktu-waktu dapat terjun ke lapangan.

Selain mengecek personel, Kusworo juga meninjau alat penunjang evakuasi seperti perahu karet, hingga alat pendeteksi yang dapat dioperasikan di bawah permukaan air.

"Komunikasi dan koordinasi ini kita laksanakan dengan baik, dan peralatan, yang dalam kondisi apapun apabila potensi terjadinya banjir sudah bisa kita deteksi dan kesiapan daru kita," ujar dia.

Dijelaskan, ancaman banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya tersebut diprediksi terjadi akibat tingginya curah hujan pada bulan November 2023 hingga Februari 2024.

Selain itu, tingginya gelombang pasang di pesisir pantai utara Jakarta yang mengakibatkan banjir rob serta cuaca ekstrem sebagai dampak dari peralihan musim kemarau ke musim penghujan yang dipengaruhi siklon tropis El Nino.

Pada apel tersebut juga digelar berbagai peralatan SAR di air yang setiap saat siap digerakkan untuk operasi SAR. Kesiapsiagaan, baik personel maupun peralatan mutlak diperlukan dalam menghadapi ancaman banjir yang mengancam keselamatan masyarakat, khususnya di wilayah Jabodetabek yang menjadi langganan banjir.

Selain itu, koordinasi intensif dengan Potensi SAR juga sangat penting dalam rangka quick action guna meminimalisir jatuhnya korban jiwa.

“Kami berharap tidak terjadi banjir. Namun, jika itu terjadi, Basarnas bersinergi dengan stakeholder yang terangkum dalam Potensi SAR telah mempersiapkan diri dan siap memberikan pelayanan SAR secara maksimal kepada masyarakat yang terdampak,” ujar dia.

Baca juga: Basarnas butuh peralatan berteknologi tinggi

Baca juga: Tim gabungan jemput lima nelayan Kepri yang terdampar di Malaysia

Baca juga: Basarnas susun kontingensi kecelakaan kapal di perairan Teluk Tomini