Kadin-Polandia gelar simposium sains menuju Indonesia Emas 2045
9 November 2023 12:33 WIB
Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczyńska (kedua dari kiri) dan Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kadin Indonesia, Heru Dewanto (kedua dari kanan) berfoto bersama saat simposium bertajuk “Peran EdTech dan Sains terhadap Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Kamis (9/11/2023). ANTARA/Asri Mayang Sari.
Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Polish Investment and Trade Agency (PAIH) berkolaborasi dengan Ed-Tech Poland Foundation dan Kedutaan Besar Polandia mengelar simposium bertajuk “Peran EdTech dan Sains terhadap Indonesia Emas 2045".
“Simposium ini dirancang untuk memfasilitasi interaksi inovator bisnis, pengambil keputusan dan pendidik guna memajukan hubungan yang saling menguntungkan bagi Indonesia-Polandia. Semoga melalui simposium ini Indonesia dapat menciptakan ruang kolaborasi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kadin Indonesia, Heru Dewanto saat simposium di Jakarta, Kamis.
Heru mengatakan simposium ini merupakan forum pertukaran pengetahuan dan kolaborasi di kalangan pemimpin industri, lembaga penelitian, dan universitas dalam hal kemajuan pendidikan, teknologi dan ilmu pengetahuan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim yang hadir via tautan video berharap agar melalui simposium ini Indonesia dapat mengambil pembelajaran dari Polandia dalam pengembangan teknologi untuk kemudian diterapkan sesuai dengan konteks lokal.
“Kami mengapresiasi inisiatif simposium ini dengan harapan dapat mengeksplorasi praktek dan strategi terbaik yang dapat menciptakan kolaborasi lebih lanjut supaya dapat mengembangkan ed-tech dan para talenta ed-tech yang mumpuni di Indonesia,” kata Nadiem.
Baca juga: Polandia ingin tingkatkan ekspor pangan pertanian ke Indonesia
Duta Besar Republik Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczyńska mengapresiasi gelaran simposium tersebut.
“Kami menyambut baik gelaran simposium hasil kolaborasi multipihak yang inklusif ini sebagai forum yang memungkinkan terciptanya pertemuan dan pertukaran informasi antar pengambil keputusan, tenaga pendidik, hingga investor bisnis. Ini diperlukan untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Polandia,” kata Dubes.
Simposium berskala internasional itu diikuti oleh 75 tamu undangan yang terdiri atas pengambil keputusan, akademisi hingga pelaku industri dari kedua negara.
Polandia merupakan negara dengan tingkat perkembangan paling cepat selama dua dekade terakhir. Hal ini tercermin dari skor PISA Polandia yang masuk ke dalam urutan ke-11 dari 20 negara pertama dengan tingkat kemampuan sains mumpuni.
Begitu pula bila dilihat berdasarkan dari data Human Capital Index atau Indeks Modal Sumber Daya Manusia, maka Polandia juga disebut telah melewati rata-rata dunia.
Baca juga: Dubes bidik 1.000 pelajar Indonesia belajar di Polandia pada 2025
Baca juga: Dubes: Polandia siap kerja sama transisi energi dengan Indonesia
Baca juga: Dubes Beata: ekonomi jadi prioritas hubungan Polandia-Indonesia
“Simposium ini dirancang untuk memfasilitasi interaksi inovator bisnis, pengambil keputusan dan pendidik guna memajukan hubungan yang saling menguntungkan bagi Indonesia-Polandia. Semoga melalui simposium ini Indonesia dapat menciptakan ruang kolaborasi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kadin Indonesia, Heru Dewanto saat simposium di Jakarta, Kamis.
Heru mengatakan simposium ini merupakan forum pertukaran pengetahuan dan kolaborasi di kalangan pemimpin industri, lembaga penelitian, dan universitas dalam hal kemajuan pendidikan, teknologi dan ilmu pengetahuan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim yang hadir via tautan video berharap agar melalui simposium ini Indonesia dapat mengambil pembelajaran dari Polandia dalam pengembangan teknologi untuk kemudian diterapkan sesuai dengan konteks lokal.
“Kami mengapresiasi inisiatif simposium ini dengan harapan dapat mengeksplorasi praktek dan strategi terbaik yang dapat menciptakan kolaborasi lebih lanjut supaya dapat mengembangkan ed-tech dan para talenta ed-tech yang mumpuni di Indonesia,” kata Nadiem.
Baca juga: Polandia ingin tingkatkan ekspor pangan pertanian ke Indonesia
Duta Besar Republik Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczyńska mengapresiasi gelaran simposium tersebut.
“Kami menyambut baik gelaran simposium hasil kolaborasi multipihak yang inklusif ini sebagai forum yang memungkinkan terciptanya pertemuan dan pertukaran informasi antar pengambil keputusan, tenaga pendidik, hingga investor bisnis. Ini diperlukan untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Polandia,” kata Dubes.
Simposium berskala internasional itu diikuti oleh 75 tamu undangan yang terdiri atas pengambil keputusan, akademisi hingga pelaku industri dari kedua negara.
Polandia merupakan negara dengan tingkat perkembangan paling cepat selama dua dekade terakhir. Hal ini tercermin dari skor PISA Polandia yang masuk ke dalam urutan ke-11 dari 20 negara pertama dengan tingkat kemampuan sains mumpuni.
Begitu pula bila dilihat berdasarkan dari data Human Capital Index atau Indeks Modal Sumber Daya Manusia, maka Polandia juga disebut telah melewati rata-rata dunia.
Baca juga: Dubes bidik 1.000 pelajar Indonesia belajar di Polandia pada 2025
Baca juga: Dubes: Polandia siap kerja sama transisi energi dengan Indonesia
Baca juga: Dubes Beata: ekonomi jadi prioritas hubungan Polandia-Indonesia
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: