Banjir India renggut 560 korban dan ribuan hilang
22 Juni 2013 23:10 WIB
Kuil Kedarnath (tengah) berdiri di tengah kerusakan yang terjadi di sekelilingnya akibat banjir bandang di Rudraprayag, wilayah bagian Uttarakhand, Himalaya, Selasa (18/6). Musim hujan dini telah menelan sungai terpanjang India, Gangga, menghanyutkan rumah-rumah, menewaskan 60 orang dan membuat puluhan warga terkatung-katung, menurut keterangan pejabat resmi. (REUTERS/Indian Army/Handout )
Rudraprayag, India (ANTARA News) - Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi akibat hujan deras di wilayah utara India telah menyebabkan 560 orang meninggal dan ribuan lainnya hilang, kata pihak berwenang, Sabtu.
Jumlah korban meninggal diperkirakan akan terus bertambah dengan angka yang tinggi.
Rumah-rumah dan blok apartemen kecil di tepi Sungai Gangga, sungai terpanjang dan yang dianggap sakral oleh umat Hindu --luluh lantak serta terseret air seperti juga mobil-mobil dan truk.
"Sungguh merupakan pengalaman yang mengerikan," kata Tulika Srivastava, seorang pengunjung dari kota Lucknow di utara, yang terdampar bersama ibundanya yang berusia 80 tahun di kota peziarahan Rudraprayag sejak pekan lalu.
Ribuan tentara dilibatkan dalam operasi penyelamatan, helikopter Angkatan Udara memunguti para penyintas, --kebanyakan mereka adalah peziarah Hindu dan wisatawan-- di kaki gunung Himalaya.
Pada pekan ini sekitar 33 ribu orang telah diselamatkan, demikian pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri.
Kereta api mengoperasikan kereta khusus dari daerah bencana guna memulangkan korban (peziarah dan turis) ke kampung masing-masing.
Hujan mereda pada Sabtu tertapi pekan depan diramalkan terjadi lebih banyak hujan yang akan membuat repot petugas penyelamat.
Hujan diramalkan akan turun di beberapa wilayah kaki gunung Himalaya.
Sebanyak 150 ribu orang telah dientas dari genangan banjir, kata Dines Malasi, petugas penyelamat di Deharun, dengan dilayani 60 helikopter.
Pekerja yang akan memberi bantuan mengalami perundingan alot tentang penutupan jalan akibat longsor untuk mencapai korban di lembah Kedarnath, kawasan yang paling parah terendam banjr dan ribuan peziarah terdampar di tempat tersebut.
"Jumlah korban banjir pasti akan naik," kata Madan Mohan Doval, petugas di Sphere.
Sekelompok badan pekerja non-pemerintah termasuk lembaga amal Plan dan Palang Merah memberikan layanan di tempat tersebut.
"Orang-orang memerlukan bantuan darurat seperti makanan kering, air bersih, pakaian, obat-obatan, kain untuk atap berlindung dan selimut," Doval menambahkan.
Perdana Menteri Manmohan Singh memberikan bantuan 200 ribu rupee (3.400 dolar) kepada setiap ahli waris yang kehilangan anggota keluarga dan 50.000 rupee untuk korban cedera dari dana bantuan nasional.
Ia juga menjanjikan memberi uang pengganti bagi mereka yang kehilangan rumah.
Singh menjanjikan dana 10 miliar rupee untuk bantuan dalam bencana di Uttarakhand, wilayah yang menjadi kampung para dewa dalam mitologi Hindu dan daerah yang paling parah tertimpa bencana, demikian Reuters.
(M007)
Jumlah korban meninggal diperkirakan akan terus bertambah dengan angka yang tinggi.
Rumah-rumah dan blok apartemen kecil di tepi Sungai Gangga, sungai terpanjang dan yang dianggap sakral oleh umat Hindu --luluh lantak serta terseret air seperti juga mobil-mobil dan truk.
"Sungguh merupakan pengalaman yang mengerikan," kata Tulika Srivastava, seorang pengunjung dari kota Lucknow di utara, yang terdampar bersama ibundanya yang berusia 80 tahun di kota peziarahan Rudraprayag sejak pekan lalu.
Ribuan tentara dilibatkan dalam operasi penyelamatan, helikopter Angkatan Udara memunguti para penyintas, --kebanyakan mereka adalah peziarah Hindu dan wisatawan-- di kaki gunung Himalaya.
Pada pekan ini sekitar 33 ribu orang telah diselamatkan, demikian pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri.
Kereta api mengoperasikan kereta khusus dari daerah bencana guna memulangkan korban (peziarah dan turis) ke kampung masing-masing.
Hujan mereda pada Sabtu tertapi pekan depan diramalkan terjadi lebih banyak hujan yang akan membuat repot petugas penyelamat.
Hujan diramalkan akan turun di beberapa wilayah kaki gunung Himalaya.
Sebanyak 150 ribu orang telah dientas dari genangan banjir, kata Dines Malasi, petugas penyelamat di Deharun, dengan dilayani 60 helikopter.
Pekerja yang akan memberi bantuan mengalami perundingan alot tentang penutupan jalan akibat longsor untuk mencapai korban di lembah Kedarnath, kawasan yang paling parah terendam banjr dan ribuan peziarah terdampar di tempat tersebut.
"Jumlah korban banjir pasti akan naik," kata Madan Mohan Doval, petugas di Sphere.
Sekelompok badan pekerja non-pemerintah termasuk lembaga amal Plan dan Palang Merah memberikan layanan di tempat tersebut.
"Orang-orang memerlukan bantuan darurat seperti makanan kering, air bersih, pakaian, obat-obatan, kain untuk atap berlindung dan selimut," Doval menambahkan.
Perdana Menteri Manmohan Singh memberikan bantuan 200 ribu rupee (3.400 dolar) kepada setiap ahli waris yang kehilangan anggota keluarga dan 50.000 rupee untuk korban cedera dari dana bantuan nasional.
Ia juga menjanjikan memberi uang pengganti bagi mereka yang kehilangan rumah.
Singh menjanjikan dana 10 miliar rupee untuk bantuan dalam bencana di Uttarakhand, wilayah yang menjadi kampung para dewa dalam mitologi Hindu dan daerah yang paling parah tertimpa bencana, demikian Reuters.
(M007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: