Sriwijaya gagal terbang ke Tanjungpinang akibat asap
22 Juni 2013 22:48 WIB
ilustrasi Pesawat komersial bersiap tinggal landas di landasan yang terselimuti asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (19/6). Kebakaran lahan dan hutan di Riau masih terus terjadi mengakibatkan asap pekat yang mulai menganggu kesehatan warga dan aktivitas penerbangan. (ANTARA FOTO/FB Anggoro) ()
Tanjungpinang (ANTARA News) - Asap tebal yang berasal dari Provinsi Riau mengakibatkan Pesawat Sriwijaya gagal terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu malam.
"Seharusnya Sriwijaya Airlines mendarat di Bandara Raja Haji Fisabillah pukul 18.00 WIB atau 19.00 WIB. Akan tetapi, pesawat gagal diterbangkan lantaran asap tebal," kata anggota DPRD Kepulauan Riau daerah pemilihan Tanjungpinang Rudy Chua.
Rudy juga masih menunggu salah seorang saudaranya yang menjadi penumpang Pesawat Sriwijaya. Seharusnya malam ini saudaranya tiba di Tanjungpinang. Namun, karena asap tebal, pesawat gagal diterbangkan.
"Keputusan pihak Sriwijaya itu harus diterima untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pilot tentunya sulit mendarat kalau udara bercampur asap tebal," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa asap tebal di sekitar bandara, Tanjungpinang, bukan baru hari ini terjadi, melainkan sejak kemarin.
Pesawat Sriwijaya, kata dia, tadi malam juga gagal terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Tanjungpinang karena jarak pandang hanya 1 km.
Penumpang yang seharusnya diangkut ke Tanjungpinang tadi malam, lanjut dia, terpaksa ditunda keberangkatannya hingga tadi siang. Jadwal penerbangan Pesawat Sriwijaya menjadi kacau akibat asap yang tebal.
"Kemungkinan penumpang yang malam ini seharusnya tiba di Tanjungpinang akan diterbangkan besok siang," ujarnya.
Rudy mengemukakan bahwa pihak penerbangan sudah seharusnya mengikuti arahan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Jika tidak diikuti, dikhawatirkan dapat menimbulkan persoalan, terutama saat mendarat," ujarnya.
(KR-NP/D007)
"Seharusnya Sriwijaya Airlines mendarat di Bandara Raja Haji Fisabillah pukul 18.00 WIB atau 19.00 WIB. Akan tetapi, pesawat gagal diterbangkan lantaran asap tebal," kata anggota DPRD Kepulauan Riau daerah pemilihan Tanjungpinang Rudy Chua.
Rudy juga masih menunggu salah seorang saudaranya yang menjadi penumpang Pesawat Sriwijaya. Seharusnya malam ini saudaranya tiba di Tanjungpinang. Namun, karena asap tebal, pesawat gagal diterbangkan.
"Keputusan pihak Sriwijaya itu harus diterima untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pilot tentunya sulit mendarat kalau udara bercampur asap tebal," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa asap tebal di sekitar bandara, Tanjungpinang, bukan baru hari ini terjadi, melainkan sejak kemarin.
Pesawat Sriwijaya, kata dia, tadi malam juga gagal terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Tanjungpinang karena jarak pandang hanya 1 km.
Penumpang yang seharusnya diangkut ke Tanjungpinang tadi malam, lanjut dia, terpaksa ditunda keberangkatannya hingga tadi siang. Jadwal penerbangan Pesawat Sriwijaya menjadi kacau akibat asap yang tebal.
"Kemungkinan penumpang yang malam ini seharusnya tiba di Tanjungpinang akan diterbangkan besok siang," ujarnya.
Rudy mengemukakan bahwa pihak penerbangan sudah seharusnya mengikuti arahan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Jika tidak diikuti, dikhawatirkan dapat menimbulkan persoalan, terutama saat mendarat," ujarnya.
(KR-NP/D007)
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: