PBB tegaskan integritas Jalur Gaza harus dihormati
9 November 2023 10:33 WIB
Arsip foto - Seorang anak perempuan terlihat di sebuah kamp yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 1 November 2023. Angka terbaru yang dirilis UNRWA, yang memiliki sekitar 13.000 staf bekerja di Gaza, menyebut 670.000 pengungsi berlindung di 150 instalasi UNRWA. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/pri.
Washington (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (8/11) meminta penghormatan terhadap integritas wilayah Jalur Gaza di saat Israel terus melancarkan serangan ke daerah kantong Palestina tersebut.
"Integritas Gaza harus dihormati. Sekarang jelas terlihat bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers.
Pernyataannya disampaikan untuk menanggapi pertanyaan yang meminta klarifikasi mengenai ruang lingkup seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang berulang kali untuk gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.
"Gencatan senjata kemanusiaan berarti bahwa serangan harus dihentikan untuk tujuan kemanusiaan. Untuk memperjelas bagaimana proses gencatan senjata tersebut, hal itu perlu didiskusikan," kata Dujarric.
Baca juga: Relawan MER-C: Belum ada bantuan masuk Gaza utara
Juru bicara itu mengatakan bahwa PBB "yakin bahwa ada banyak sekali anak yang kehilangan nyawa mereka di Gaza."
Dujarric juga mengatakan bahwa jumlah personel PBB yang tewas di Gaza meningkat menjadi 99 orang. Dia menegaskan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kematian tersebut akan diidentifikasi sesuai prosedur PBB setelah konflik berakhir.
Israel meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Hamas Palestina melncarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Sedikitnya 10.569 warga Palestina, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 perempuan telah tewas akibat konflik tersebut. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.500 orang, menurut angka resmi.
Baca juga: Dipaksa ke selatan, 900 ribu warga Palestina bertahan di Gaza utara
Baca juga: Hamas minta PBB tekan Israel segera pulihkan pasokan air ke Gaza
Baca juga: Palestina desak ICC rilis surat penangkapan pejabat Israel
Sumber: Anadolu
"Integritas Gaza harus dihormati. Sekarang jelas terlihat bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers.
Pernyataannya disampaikan untuk menanggapi pertanyaan yang meminta klarifikasi mengenai ruang lingkup seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang berulang kali untuk gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.
"Gencatan senjata kemanusiaan berarti bahwa serangan harus dihentikan untuk tujuan kemanusiaan. Untuk memperjelas bagaimana proses gencatan senjata tersebut, hal itu perlu didiskusikan," kata Dujarric.
Baca juga: Relawan MER-C: Belum ada bantuan masuk Gaza utara
Juru bicara itu mengatakan bahwa PBB "yakin bahwa ada banyak sekali anak yang kehilangan nyawa mereka di Gaza."
Dujarric juga mengatakan bahwa jumlah personel PBB yang tewas di Gaza meningkat menjadi 99 orang. Dia menegaskan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kematian tersebut akan diidentifikasi sesuai prosedur PBB setelah konflik berakhir.
Israel meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Hamas Palestina melncarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Sedikitnya 10.569 warga Palestina, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 perempuan telah tewas akibat konflik tersebut. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.500 orang, menurut angka resmi.
Baca juga: Dipaksa ke selatan, 900 ribu warga Palestina bertahan di Gaza utara
Baca juga: Hamas minta PBB tekan Israel segera pulihkan pasokan air ke Gaza
Baca juga: Palestina desak ICC rilis surat penangkapan pejabat Israel
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: