Jakarta (ANTARA News) - Managing Director Sinar Mas, Gandi Sulistiyanto, membantah perusahaannya membakar hutan untuk pembukaan lahan sawit di Sumatera yang asapnya menyebar sampai ke wilayah Singapura dan Johor Bahru, Malaysia.

"Kami tidak membakar hutan karena telah menerapkan zero burning policy sejak 1996. Kami terbuka dan mempersilakan pihak-pihak yang berwenang untuk datang dan melakukan investigasi bersama," kata Sulistiyanto, dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Sulistiyanto mengatakan pilar usaha Sinar Mas yaitu Golden Agri Resources (GAR) yang berkantor pusat di Singapura, PT Smart Tbk yang berkantor pusat di Jakarta dan Asia Pulp and Paper (APP) yang berkantor pusat di Jakarta, tidak melakukan kegiatan pembakaran lahan.


Asap yang selalu terjadi saban tahun tanpa bisa diatasi di Sumatera, telah membahayakan nyawa manusia, keselamatan penerbangan dan pelayaran, serta banyak lagi aspek lain telah membuat Singapura dan Malaysia berang.




Berbeda dengan sikap Indonesia yang masih pada tahap menyelidiki asal-usul asap, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, telah memberi data pantauan satelit. Dia juga berjanji memberi sanksi hukum paling tegas terhadap perusahaan berbadan hukum Singapura yang terlibat pembakaran lahan dan hutan.

Di lahan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk --unit usaha APP-- ditemukan 75 titik api di wilayah Riau yang terjadi akibat lompatan api karena anomali cuaca yaitu Siklon Leppi, sebagaimana disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika setempat.

"Hutan Tanaman Industri yang berada di wilayah konsesi pemasok PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk merupakan sumber utama bahan baku produksi yang tidak mungkin sengaja dibakar," katanya.



(D018)