Salvador (ANTARA News) - Duel antara dua raksasa sepak bola di bawah kolong langit antara Italia melawan Brazil menghiasi bunga-bunga prestasi di hamparan meja altar persembahan Piala Konfederasi 2013.

Arak-arakan ziarah kedua negara di lintas sejarah bola demikian digdaya. Brazil membingkai denyut nadi sejarah dengan merebut lima kali gelar Piala Dunia, sementara Italia mengukir derap sejarah bola dengan mengemas lima kali juara Piala Dunia. Jalan keduanya juga berbeda ketika meraih tiket semifinal.

Brazil melaju, Italia lebih memerlukan asupan kerja ekstra. Keduanya sama-sama tidak berada dalam tekanan karena sudah sama-sama memperoleh karcis masuk ke gerbang semifinal.

Hanya saja laga ini demikian krusial untuk mendapatkan predikat sebagai juara Grup A agar sama-sama terhindar dari terkaman Spanyol.

Boleh saja berharap, tetapi laga tetap berlangsung antara pasukan Selecao melawan balatentara Gli Azzurri yang digelar di Arena Fonte Nova, Salvador, pada Minggu dini hari WIB.

Italia tengah dicoba lantaran dihantam badai cedera pemain kunci. Gelandang gaek Andrea Pirlo kemungkinan absen karena masih belum pulih benar dari cedera kaki. Pirlo boleh dibilang "roh" dari penampilan Azzurri. Dan Danielle De Rossi dapat menempati posisi itu.

Bek tengah David Luiz mengalami cedera hidung ketika membela Brazil melawan Meksiko. Sosok pilar Chelsea itu siap turun melawan Italia.

Pelatih Brazil Luis Felipe Scolari disebut-sebut tidak menurunkan gelandang yang kini bermain di Corinthians, Pauilinho. Ia dibekap cedera engkel.

Paulinho digadang-gadang sebagai anak emas Felipao. Ia besar kemungkinan diganti oleh playmaker Lazio, Hernanes, atau gelandang Fluminense, Jean. Ada juga nama pemain anyar Shakhtakan Donetsk, Fernando Martins.

Bos Italia, Cesare Prandelli masih bersetia menerapkan formasi 4-3-2-1 yang kerap dikenal sebagai formasi "Pohon Natal".

Formasi ini relatif lugas untuk menyerap perubahan. Penjaga gawang Gianluigi Buffon mendapat pengawal dari dua bek Milan, masing-masing Ignazio Abate dan Mattia De Sciglio, serta dua bek tengah Juventus, Andrea Barzagli dan Giorgio Chiellini.

Tim Italia diberi talenta bertahan luar biasa, meski mereka sampai pekan ini kebobolan empat gol. Pasukan Prandelli perlu lebih menunjukkan ketangguhan hati bahkan kesabaran mental meladeni barisan depan Brazil yang terkenal beringas.

Dengan absennya Pirlo, lokomotif serangan Italia terus melaju lewat peran gelandang Milan Riccardo Montolivo. Pemain ini relatif berpengalaman tampil sebagai maestro selama bermain di Juventus.

Prandelli lebih nyaman memainkan Claudio Marchisio sebagai gelandang untuk mendukung petualangan striker tunggal Mario Balotelli.

Alberto Aquilani dapat menjadi pilihan terbaik melengkapi lini gelandang Gli Azzurri. Pemain Fiotentina ini memang hanya dimainkan selama 30 menit ketika menghadapi Jepang.

Selain Aquilani, masih ada gelandang Lazio Antonio Candreva yang siap bergabung dalam "starting XI".

Dengan mendorong Marchisio lebih berperan ke belakang, Prandelli kembali kepada formasi 4-3-3, dengan Stephan El Shaarawy yang siap beroperasi dari sayap kiri, dan "winger" Torino Allessio Cerci beredar di sayap kanan. Di sini Balotelli berperan sebagai penyerang tengah.

Jika memang Prandelli berketetapan hati dengan formasi 4-3-2-1 maka Emmanuel Giaccherini akan diberi kepercayaan turun sejak awal pertandingan, dengan didampingi Sebastian Giovinco atau Alessandro Diamanti.

Bagaimana dengan Scolari? Juru taktik Brazil ini relatif mudah meramu susunan pemainnya. Ia tetap dengan formasi 4-2-3-1. Julio Cesar berada di bawah mistar, sementar lini pertahanan diisi oleh Thiago Silva, David Luiz, Marcelo dan Dani Alves.

Penonton juga dapat menyaksikan bek tengah Bayern Muenchen Dante bila ia memang diberi kesempatan menggantikan posisi Luiz.

Penampilan Dante demikian gemilang di musim lalu, puncaknya ketika ia melakoni liga domestik Eropa. Namanya masuk dalam nominasi lima besar bek tengah terbaik dunia.

Paulinho belum jelas benar diturunkan atau tidak, hanya saja posisinya dapat ditempati oleh Hernanes. Pergerakan Hernanes disebut-sebut dapat berperan sebagai playmaker.

Neymar tetap menjadi pilihan utama. Namanya kian bersinar. Ia dapat berkongsi bersama pemain depan Zenit, Hulk dan gelandang Chelsea Oscar yang berperan sebagai gelandang serang, di belakang penyerang tengah Fluminense, Fred.

Trio "Neymar, Oscar dan Hulk" patut diwaspadai Italia. Ketiganya punya kemampuan mengoper tepat sasaran. Kombinasi ketiga pemain ini mengancam pertahanan Italia. Ini ditambah dengan naluri mencetak gol yang dimiliki Fred.

Di sinilah tugas Andrea Barzagli untuk membaca pergerakan dari trio Italia ini. Hanya saja Berzagli perlu tampil lebih lugas dan trengginas.

Laga melawan Brazil sungguh berat bagi Italia. Negeri Piza ini amat memerlukan kreativitas Andrea Pirlo. Di kocek Prandelli, masih ada satu nama yakni Daniele De Rossi. Untuk itu, Italia perlu melakukan perombakan drastis untuk mengimbangi Brazil.

Dukungan penonton setempat bagi kesebelasan kesayangannya menjadi catatan tersendiri bagi Italia. Brazil bagaikan raksasa manakala tampil di hadapan publik sendiri.

Neymar di kubu Brazil, dan Balotelli di kubu Italia, sama-sama punya naluri "membunuh" siapapun lawannya. Korbannya, Meksiko dan Jepang.

Komentar dua pelatih:
Cesare Prandelli (Italia):
"Kami jelas harus lebih bekerja keras menghadapi lawan seperti Brazil. Kami perlu melipatgandakan kekuatan. Sebuah perjuangan berat baru saja kami lewati (ketika mengalahkan Jepang, 4-3)."

"Kami perlu lebih merapikan organisasi pertahanan agar tampil lebih kokoh dan tangguh."

Luis Felipe Scolari (Brazil):
"Kami perlu bekerja dengan membenahi beberapa hal. Saya amat terkagum-kagum dengan semangat bertanding, kesatuan, dan kekuatan tim ini."

"Fans dapat menyaksikan sendiri bahwa kami tampil sebagai tim yang kuat dan kompak."

Prakiraan susunan pemain:

Italia (4-3-2-1):
Buffon (penjaga gawang) – Abate, Barzagli, Chiellini, De Sciglio – Montolivo, Aquilani, Marchisio – El Shaarawy, Giaccherini – Balotelli.

Brazil (4-2-3-1):
Cesar (penjaga gawang) – Alves, Luiz, Silva, Marcelo – Hernanes, Gustavo – Lucas, Oscar, Neymar – Jo.

Catatan Head-to-head:

* Dua negara telah bersua sebanyak 15 laga, Brazil menang tujuh pertemuan, sementra Italia mengemas lima kemenangan. Kemenangan Brazil atas Italia mencakup dua kali final di ajang Piala Dunia.
* Neymar dan Jo menjadi pemain Brazil yang mampu mencetak gol dalam dual laga pembuka di Piala Konfederasi sejak Ronaldinho pada 1999.
* Italia menorehkan delapan kali tidak terkalahkan (menang empat kali, imbang empat kali). Mereka mendulang "clean sheets" ketika menghadapi Republik Ceko, Malta, dan San Marino.
* Italia tidak akan melupakan skor 0-4 yang terjadi ketika mereka ditaklukkan Spanyol di final Euro 2012.
* Italia kesulitan menekuk Brazil. Ini berlangsung sudah 30 tahun berlalu sejak Azzurri mengalahkan Selecao lewat hattrick Paolo Rossi di Piala Dunia 1982.

Head to Head

Laga persahabatan (FR)
21 Maret 2013 Italia 2 - Brazil 2

FIFA Confederations Cup (FCC)
21 Juni 2009 Italia 0 - Brazil 3

Laga persahabatan (FR)
10 Feb 2009 Brazil 2 - Italia 0

Prediksi tiga besar (Goal.com)

* Italia 1-2 Brazil (16,07 persen)
* Italia 2-1 Brazil (15,39 persen)
* Italia 1-3 Brazil ( 9.48 persen)

Lima laga terakhir:

Italia
19 Juni 2013 Italia 4 - Jepang 3 FCC
16 Juni 2013 Mexico 1 - Italy 2 FCC
11 Juni 2013 Italia 2 - Haiti 2 FR
7 Juni 2013 Republik Ceko 0 - Italia 0 WCQE
31 May 2013 Italia 4 - San Marino 0 FR

Brazil
19 Juni 2013 Brazil 2 - Meksiko 0 FCC
15 Juni 2013 Brazil 3 - Jepang 0 FCC
9 Juni 2013 Brazil 3 - Prancis 0 FR
2 Juni 2013 Brazil 2 - Inggrois 2 FR
25 April 2013 Brazil 2 - Chile 2 FR

Pemain andalan kedua tim:

Giorgio Chiellini (Italia)
Posisi: Bek
Nomor punggung: 3

Bek tengah Juventus ini menjadi salah satu bek terbaik di dunia. Ia punya peran begitu penting ketika Brazil menghadapi Jepang.

Pemain berusia 28 tahun ini punya talenta kepemimpinan mengawal lini pertahanan Italia. Ia kuat melakukan tekel dan dominan melakoni duel di udara. Chiellini siap membuat barisan depan Brazil merasa frustrasi.

Neymar
Posisi: Striker
Nomor punggung: 10

Pemain berusia 21 tahun ini tengah bersinar di turnamen ini. Ia menjadi salah satu mesin gol bagi Selecao. Hanya saja masih ada pertanyaan, apakah memang Barcelona pada akhirnya tidak menuai kekecewaan dengan harga kontrak senilai 57 juta pound untuk mendatangkan pemain ini.

Narasi prediksi:

Prandelli beroleh keberuntungan ketika mengalahkan Jepang. Lini pertahanan anak asuhannya terlihat kedodoran menahan laju serangan skuad Samurai Biru.

Sementara, pasukan Scolari masih memerlukan dukungan dari penonton, apalagi lawan yang dihadapi kali ini tim Italia. Lima gol yang dilesakkan Brazil memang menjadi salah satu jawaban atas kritik yang dialamatkan kepada pasukan asuhan Scolari.

Brazil perlu punya mental bertanding sama baiknya ketika mereka mengalahkan Meksiko. "Keajaiban" dua gol Neymar membuktikan bahwa Brazil ingin tampil dengan pakem taat asas Jogo Bonito.

Italia perlu lebih kuat lagi melapis lini pertahanan. Gempuran lini depan Brazil bagaikan terjangan air bah. Absennya Pirlo sebagai kreator lapangan tengah menjadi kehilangan besar bagi kubu Italia.

Prediksi Antaranews.com:
Italia 1
Brazil 3