Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mencukupi untuk kebutuhan hingga dua pekan pascakenaikan harga solar dan premium mulai Sabtu pukul 00.00 WIB.

"Silakan kalau masyarakat membeli untuk kendaraannya, tapi tidak usah berdesak-desakan sekali karena stoknya cukup," kata Jero seusai jumpa pers di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat malam (21/6).

Pertamina telah menambah stok 200 kiloliter solar dan sebanyak 175 kiloliter premium mengantisipasi penyesuaian harga BBM bersubsidi.

"Itu sudah sangat cukup untuk dua minggu ke depan, kami perkirakan untuk dua minggu ini orang-orang masih akan mengantre untuk memenuhi tangki kendaraannya," katanya.

Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium menjadi sebesar Rp6.500 per liter dan solar sebesar Rp5.500 per liter yang berlaku efektif sejak Sabtu dini hari (22/6). "Bensin jenis premium menjadi Rp6.500 per liter dan minyak solar menjadi Rp5.500 per liter," ujar Jero.

Ikut hadir dalam jumpa pers tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Dengan demikian, harga bensin jenis premium (gasoline) RON 88 mengalami kenaikan sebesar Rp2.000 per liter, dan minyak solar (gas oil) mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 per liter.

Jero mengatakan penetapan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 07PM/12/MEM/2013 tentang penyesuaian harga jual eceran BBM bersubsidi.

"Harga tersebut berlaku serentak di wilayah Republik Indonesia sejak 22 Juni 2013 pukul 00.00 WIB," katanya.