Travia Air kembali ke Batam akibat kabut
21 Juni 2013 21:51 WIB
ilustrasi Pesawat komersial bersiap tinggal landas di landasan yang terselimuti asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (19/6). Kebakaran lahan dan hutan di Riau masih terus terjadi mengakibatkan asap pekat yang mulai menganggu kesehatan warga dan aktivitas penerbangan. (ANTARA FOTO/FB Anggoro) ()
Batam (ANTARA News) - Maskapai Travira Air yang sudah tinggal landas dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam tujuan Matak, Anambas, terpaksa harus kembali mendarat setelah terbang sekitar 25 menit akibat kabut asap.
"Pesawat sudah terbang. Namun, kembali akibat asap makin pekat dan membahayakan penerbangan," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Jumat.
Ia mengatakan bahwa pesawat tersebut berangkat dari Batam sekitar pukul 08.00 WIB.
"Jarak pandang terus berkurang hingga dibawah 1 kilometer," kata dia.
Selain, Travia Air sejumlah maskapai juga membatalkan penerbangan dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam akibat kabut asap.
Lion Air dengan nomor penerbangan JT-973 tujuan Medan, Sumatera Utara yang sedianya akan terbang pukul 15.35 WIB harus tertunda beberapa saat sebelum akhirnya terbang ke tujuan.
"Satu pesawat Lion Air lain dari Jakarta hingga Jumat malam masih belum tiba di Batam. padahal seharusnya terbang sekitar pukul 16.00 WIB," kata dia.
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia dari Jakrta GA-154 yang menurut jadwal seharusnya tiba di Hang Nadim Batam pukul 15.55 WIB juga terlambat tiba di Hang Nadim Batam.
"Kini, jarak pandang di Bandara Hang Nadim hanya sekitar 350 meter saja," kata Suwarso.
Selain mengganggu penerbangan, kabut asap di Kota Batam dan wilayah lain Kepri mengakibatkan sejumlah pelayaran ditunda. Otoritas setempat meminta agar semua pelabuhan tutup pukul 17.00 WIB atau satu jam lebih cepat dari jadwal normal.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim hingga Jumat sore masih memperingatkan cuaca ekstrem yang diakibatkan kabut asap pekat kiriman dari Riau dan wilayah lain di Sumatera daratan lain.
(KR-LNO/D007)
"Pesawat sudah terbang. Namun, kembali akibat asap makin pekat dan membahayakan penerbangan," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Jumat.
Ia mengatakan bahwa pesawat tersebut berangkat dari Batam sekitar pukul 08.00 WIB.
"Jarak pandang terus berkurang hingga dibawah 1 kilometer," kata dia.
Selain, Travia Air sejumlah maskapai juga membatalkan penerbangan dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam akibat kabut asap.
Lion Air dengan nomor penerbangan JT-973 tujuan Medan, Sumatera Utara yang sedianya akan terbang pukul 15.35 WIB harus tertunda beberapa saat sebelum akhirnya terbang ke tujuan.
"Satu pesawat Lion Air lain dari Jakarta hingga Jumat malam masih belum tiba di Batam. padahal seharusnya terbang sekitar pukul 16.00 WIB," kata dia.
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia dari Jakrta GA-154 yang menurut jadwal seharusnya tiba di Hang Nadim Batam pukul 15.55 WIB juga terlambat tiba di Hang Nadim Batam.
"Kini, jarak pandang di Bandara Hang Nadim hanya sekitar 350 meter saja," kata Suwarso.
Selain mengganggu penerbangan, kabut asap di Kota Batam dan wilayah lain Kepri mengakibatkan sejumlah pelayaran ditunda. Otoritas setempat meminta agar semua pelabuhan tutup pukul 17.00 WIB atau satu jam lebih cepat dari jadwal normal.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim hingga Jumat sore masih memperingatkan cuaca ekstrem yang diakibatkan kabut asap pekat kiriman dari Riau dan wilayah lain di Sumatera daratan lain.
(KR-LNO/D007)
Pewarta: Larno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: