"MTM ini yang kelima, temanya Empowering Sociaty and Culture. Kami mengundang 100 travel agent dari luar negeri seperti Malaysia,Thailand, dan lokal se-Indonesia, tujuannya mempromosikan wisata Sumbar tentunya," kata Ketua ASPPI Sumbar Hade Ranty Juma.
Ia mengatakan MTM merupakan sebuah event promosi pariwisata yang mempertemukan pelaku pariwisata yakni penjual produk yang bergerak di bidang kepariwisataan disebut pembeli atau seller dan tamu yang berkunjung pada objek yang dipromosikan sebagai pembeli atau buyer.
Baca juga: Kemenparekraf perkuat pasar Asia Pasifik melalui PATA Travel Mart
"Ada table top, tempat bertemunya seller dan buyer ini, kami sebatas memfasilitasi, nanti jika ada kecocokan bisa langsung terjadi deal antara seller dan buyer ini," katanya.
Ia mengungkapkan untuk wisatawan luar negeri mayoritas yang masuk ke Sumatera Barat saat ini berasal dari Malaysia dan Singapura.
Ketua Umum DPP ASPPI, Agus Pahlevi mengatakan MTM menjadi representasi dari kreativitas ASPPI selain dari komitmen dan kolaborasi bersama pemerintah untuk memajukan pariwisata.
Baca juga: Menparekraf tekankan kompetensi SDM untuk pariwisata berkualitas
"Orang berwisata untuk rileks, berlibur mereka tidak mau dan terpengaruh dengan politik, asalkan mendapat dukungan di bidang pariwisata maka pegiatnya akan mendukung juga," katanya.
Ia menambahkan, Kota Bukittinggi tidak menjadi target pengembangan wisata dari ASPPI karena sudah memiliki infrastruktur mumpuni pendukung pariwisata.
"Wisata Sumbar dan juga Bukittinggi tidak masuk dalam skala prioritas karena memang sudah menjadi spesifik pariwisata, yang jadi target adalah daerah potensial tapi masih kurang dari sisi infrastruktur," sebutnya.