Dumai, Riau (ANTARA News) - Wali Kota Dumai, Provinsi Riau, Khairul Anwar menyatakan ketebalan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan sudah mencapai tahap kualitas udara paling buruk dengan pengukuran ISPU 493 PSI, Jumat.
Menurut dia, angka 493 polutan standar indeks ini sudah mendekati ambang batas kewajaran dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
"Pencemaran udara semakin parah, artinya sudah pada tahap paling buruk dan mengancam kesehatan," ungkap Khairul Anwar usai meresmikan dimulainya proyek Cement Mill PT Semen Padang, di Kecamatan Sungai Sembilan, Jumat.
Ia mengemukakan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Propinsi Riau akan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan dengan hujan buatan.
Dia berharap hujan dapat turun secepatnya agar kebakaran hutan dan lahan bisa padam dan menghilangkan kabut asap yang menyelimuti wilayah itu.
Asap, lanjut Khairul, juga menyebabkan peningkatan penderita penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Hingga pekan ke-3 Juni sudah 821 orang pasien ISPA mendapat pelayanan di RSUD setempat.
Karena itu, Khairul mengingatkan warga supaya waspada bahaya kabut asap dengan tidak keluar rumah maupun ruangan jika tidak ada urusan yang penting. Selain itu selalu menggunakan masker ketika berada di luar rumah.
Kabut asap tebal, kualitas udara di Dumai makin buruk
21 Juni 2013 16:04 WIB
Ilustrasi--kabut asap membatasi jarak pandang berkendara dan mempengaruhi kesehatan warga. (FOTO ANTARA/Fachrozi Amri)
Pewarta: Abdul Razak
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: