Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menyebutkan setidaknya ada enam penggilingan dan distributor yang sudah memesan 1.000-an ton beras sejak program pendistribusian beras komersial Bulog dibuka pada Senin (6/11) di Sumut.

"Sudah ada 1.000-an ton yang di-'order'," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Medan, Selasa.

Arif melanjutkan.beras komersial tersebut sesegera mungkin menjadi milik penggilingan atau distributor untuk dijual ke masyarakat.

Dia menyebutkan untuk dapat membeli beras dari Bulog Sumut, baik penggilingan maupun distributor harus mendaftar terlebih dahulu agar menjadi mitra Bulog.

"Khusus untuk penggilingan, mesti memiliki rekomendasi dari Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras-)," kata Arif.

Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menyatakan pada tahap pertama mereka menyediakan sekitar 10 ribu ton beras komersial untuk disalurkan ke penggilingan dan distributor besar di Sumut.

Baca juga: Bulog Sumut tunggu penugasan salurkan bantuan beras 2024

Baca juga: Bulog Sumut: RPK perluas jangkauan distribusi beras SPHP


Setelah menjadi mitra Bulog, penggilingan dan distributor tersebut akan mendapatkan beras komersial Bulog yang dibungkus dalam karung dengan berat masing-masing 50 kilogram.

"Nanti terserah mereka mau menjualnya dengan berat berapa, mungkin per 20 kilogram, 10 kilogram dan lainnya," tutur Arif.

Bulog Sumut akan menjual beras komersial itu seharga Rp12.000 per kilogram ke penggilingan sesuai dengan instruksi pemerintah.

Sementara harga penjualan dari penggilingan kepada masyarakat, Perum Bulog meminta sekitar Rp13 ribu per kilogram atau maksimal sesuai harga eceran tertinggi (HET) beras premium Rp14.400 per kilogram.

Pemerintah melalui Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi meminta Perum Bulog untuk mengucurkan 200 ribu ton beras komersial ke penggilingan-penggilingan padi dalam negeri.

Kebijakan itu melengkapi upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah, seperti distribusi beras SPHP dan bantuan pangan beras, untuk menekan harga beras yang masih tinggi.

Arief, yang juga sempat menjabat Pelaksana tugas Menteri Pertanian, menilai distribusi penyaluran beras komersial Bulog merupakan langkah yang menguntungkan bagi berbagai pihak mulai dari pemerintah, pelaku usaha penggilingan padi hingga masyarakat.

Baca juga: Bulog Sumut siap salurkan bantuan pangan akhir 2023-awal 2024

Baca juga: Bulog Sumut pastikan tambah stok Minyakita untuk Natal-Tahun Baru