Hizbullah akan balas "dua kali lipat" serangan Israel ke warga sipil
7 November 2023 21:12 WIB
Arsip - Anggota Hizbullah membawa peti mati rekan mereka, Abbas Shuman, yang terbunuh di Lebanon selatan di tengah ketegangan dengan Israel, di Baalbek, Lebanon, 23 Oktober 2023. (REUTERS/Amr Alfiky/as)
Beirut (ANTARA) - Ali Fayyad, anggota parlemen Lebanon dari Hizbullah, pada Selasa menyatakan bahwa kelompok militan itu akan membalas "dua kali lipat" setiap serangan Israel terhadap warga sipil.
Pernyataan itu muncul setelah serangan Israel pada Minggu menewaskan tiga anak dan nenek mereka di Lebanon selatan.
"(Kelompok) perlawanan akan merespons dua kali lipat setiap agresi yang menyasar warga sipil," kata Fayyad pada pemakaman keempat warga Lebanon itu.
"Mereka belum menunjukkan seluruh kekuatannya," katanya, merujuk pada Hizbullah, kelompok militan yang didukung Iran.
Pernyataan Fayyad itu mencerminkan situasi yang sangat labil di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah memicu kekhawatiran akan pecahnya perang yang lebih luas di kawasan itu ketika Israel melakukan invasi ke Jalur Gaza. Pemerintah Lebanon mengatakan serangan Israel menghantam mobil keluarga itu pada Minggu.
Militer Israel mengatakan bahwa pada hari itu, pasukannya terlibat dengan sebuah kendaraan di Lebanon yang "diidentifikasi sebagai angkutan yang diduga digunakan para teroris".
Israel juga mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan bahwa ada warga sipil di dalam kendaraan tersebut.
Pada pemakaman itu, keluarga korban menangisi empat peti mati yang diselimuti dengan bendera Lebanon dan organisasi pramuka setempat.
Sebuah spanduk dengan lambang Hizbullah menyebut ketiga gadis yang berusia 10-14 tahun itu sebagai syuhada.
Konflik yang terjadi kali ini menandai kekerasan terburuk di sepanjang perbatasan itu sejak 2006, setelah Israel membombardir Gaza untuk membalas serangan Hamas, sekutu Hizbullah di Palestina, pada 7 Oktober.
Menurut Israel, serangan Hamas itu telah menewaskan 1.400 warganya. Menurut otoritas Gaza, serangan balasan Israel telah menewaskan 10.000 warga Palestina.
Israel pada Senin mengatakan mereka menyerang target-target Hizbullah sebagai balasan terhadap serangan roket ke kota-kota di Israel utara.
Konflik bersenjata di sepanjang perbatasan Lebanon itu telah menewaskan lebih dari 60 pejuang Hizbullah dan 10 warga sipil, kata pejabat keamanan Lebanon.
Sedikitnya tujuh tentara dan seorang warga sipil Israel juga tewas.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tiga anak-anak bersaudara di Lebanon jadi korban serangan Israel
Baca juga: Prancis bakal kirim puluhan kendaraan lapis baja untuk Lebanon
Baca juga: Lebanon akan ajukan aduan mendesak terhadap Israel ke DK PBB
Pernyataan itu muncul setelah serangan Israel pada Minggu menewaskan tiga anak dan nenek mereka di Lebanon selatan.
"(Kelompok) perlawanan akan merespons dua kali lipat setiap agresi yang menyasar warga sipil," kata Fayyad pada pemakaman keempat warga Lebanon itu.
"Mereka belum menunjukkan seluruh kekuatannya," katanya, merujuk pada Hizbullah, kelompok militan yang didukung Iran.
Pernyataan Fayyad itu mencerminkan situasi yang sangat labil di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah memicu kekhawatiran akan pecahnya perang yang lebih luas di kawasan itu ketika Israel melakukan invasi ke Jalur Gaza. Pemerintah Lebanon mengatakan serangan Israel menghantam mobil keluarga itu pada Minggu.
Militer Israel mengatakan bahwa pada hari itu, pasukannya terlibat dengan sebuah kendaraan di Lebanon yang "diidentifikasi sebagai angkutan yang diduga digunakan para teroris".
Israel juga mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan bahwa ada warga sipil di dalam kendaraan tersebut.
Pada pemakaman itu, keluarga korban menangisi empat peti mati yang diselimuti dengan bendera Lebanon dan organisasi pramuka setempat.
Sebuah spanduk dengan lambang Hizbullah menyebut ketiga gadis yang berusia 10-14 tahun itu sebagai syuhada.
Konflik yang terjadi kali ini menandai kekerasan terburuk di sepanjang perbatasan itu sejak 2006, setelah Israel membombardir Gaza untuk membalas serangan Hamas, sekutu Hizbullah di Palestina, pada 7 Oktober.
Menurut Israel, serangan Hamas itu telah menewaskan 1.400 warganya. Menurut otoritas Gaza, serangan balasan Israel telah menewaskan 10.000 warga Palestina.
Israel pada Senin mengatakan mereka menyerang target-target Hizbullah sebagai balasan terhadap serangan roket ke kota-kota di Israel utara.
Konflik bersenjata di sepanjang perbatasan Lebanon itu telah menewaskan lebih dari 60 pejuang Hizbullah dan 10 warga sipil, kata pejabat keamanan Lebanon.
Sedikitnya tujuh tentara dan seorang warga sipil Israel juga tewas.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tiga anak-anak bersaudara di Lebanon jadi korban serangan Israel
Baca juga: Prancis bakal kirim puluhan kendaraan lapis baja untuk Lebanon
Baca juga: Lebanon akan ajukan aduan mendesak terhadap Israel ke DK PBB
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: