Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp2,24 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada 7 November 2023.

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjelaskan total penawaran yang masuk pada lelang kali ini adalah Rp15,86 triliun.

Keenam seri yang dilelang terdiri dari satu seri penerbitan baru dan enam seri pembukaan kembali. Secara rinci, keenam seri tersebut adalah SPNS07052024 (penerbitan baru), PBS036 (pembukaan kembali), PBS003 (pembukaan kembali), PBS037 (pembukaan kembali), PBS034 (pembukaan kembali) dan PBS033 (pembukaan kembali).

Lelang keenam seri tersebut dilakukan melalui sistem lelang bank Indonesia (BI).

Pada lelang SBSN edisi 7 November 2023, pemerintah memutuskan hanya menyerap dana dari tiga seri, yaitu PBS036, SPNS07052024, dan PBS037.

Penyerapan tertinggi berasal dari seri PBS036 senilai Rp1 triliun. Seri tersebut menerima penawaran masuk sebesar Rp2,88 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk seri tersebut adalah 6,68389 persen.

Penyerapan berikutnya yaitu dari seri SPNS07052024, dengan jumlah nominal yang dimenangkan senilai Rp840 miliar. Seri itu menerima penawaran masuk sebesar Rp7,42 triliun dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan yaitu 6,05298 persen.

Selanjutnya, dari seri PBS037, pemerintah meraup dana sebesar Rp400 miliar dari jumlah penawaran masuk Rp1,89 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk seri tersebut adalah 7,00929 persen.

Adapun dari ketiga seri lainnya, pemerintah memutuskan untuk tidak meraup dana, meski masing-masing menerima penawaran masuk senilai Rp2,21 triliun untuk seri PBS003, Rp817 miliar untuk seri PBS034, dan Rp646 miliar untuk seri PBS033.

Baca juga: Wamenkeu: SBSN danai pembangunan Asrama Haji Balikpapan Rp38,63 miliar