Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali tertekan cukup dalam sebesar 2,84 persen seiring dengan bursa global.

IHSG BEI dibuka turun 131,48 poin atau 2,84 persen ke posisi 4.498,51, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 20,16 poin (2,65 persen) ke level 740,45.

Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono di Jakarta, Jumat mengatakan pelaku pasar saham global masih bereaksi negatif terhadap pernyataan The Fed yang akan mengurangi pembelian surat utang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan.

"The Fed kemungkinan akan memperlambat pembelian surat utang. Hal ini akan memicu pelemahan bursa global," katanya.

Ia menambahkan pelemahan indeks BEI juga didorong oleh aksi jual saham oleh investor asing. Meski demikian, diproyeksikan pelemahan IHSG BEI akan terbatas dan bergerak di kisaran 4.570-4.650 poin pada akhir pekan ini.

Analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung menambahkan bursa Asia kembali dibuka terkoreksi pagi ini, termasuk IHSG BEI memfaktorkan tekanan signifikan yang terjadi di bursa AS dan Eropa serta harga komoditas dunia.

"Sentimen negatif itu didorong dari ekspektasi pengurangan pembelian aset oleh AS, ditambah data manufaktur indeks China yang lebih buruk dari ekspektasi," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 253,57 poin (1,24 persen) ke level 20.129,30, indeks Nikkei-225 turun 195,87 poin (1,53 persen) ke level 12.813,88, dan Straits Times melemah 30,71 poin (0,98 persen) ke posisi 3.102,45.

(KR-ZMF/S004)