Balikpapan (ANTARA) - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara ( IKN) Bambang Susantono mengatakan ada 13 badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan dukungan dalam pembangunan Ibu Kota baru Republik Indonesia.

Adapun 13 lembaga yang dimaksud meliputi ESCAP, FAO, ILO, IOM, UNDP, UNEP, UNESCO, UNFPA, UN Habitat, UNICEF, UNIDO, UNOPS, dan UN Women.

“Lembaga-lembaga ini memandang Nusantara sebagai “laboratorium hidup” yang memberi mereka peluang untuk menghasilkan pengetahuan baru dalam mengatasi tantangan global,” ujar Bambang Susantono pada pembukaan 6th Spatial Planning Platform (SPP) Conference yang diselenggarakan di Balikpapan,Selasa.

Pada kesempatan itu terjadi penyerahan Declaration of Intent kerja sama antara PBB dan Otorita IKN dalam mewujudkan agenda pembangunan berkelanjutan di IKN.

Agenda penyerahan dilakukan oleh Koordinator Tetap PBB untuk Indonesia Valerie Julliand kepada Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.

Valerie menjelaskan ruang lingkup kerja sama ini antara lain perencanaan dan pembangunan kota, termasuk Voluntary Local Reviews (VLR), dukungan terhadap mekanisme dan kebijakan tata kelola, dukungan digitalisasi, pengembangan rencana induk dan analisis berbagai potensi kesenjangan yang ada.

“Kolaborasi dengan OIKN dan berbagai entitas ini sangat penting bagi Nusantara dan juga bagi PBB. Melalui kolaborasi ini kita dapat memastikan bahwa semua prinsip, nilai, norma dan standar yang baik dapat diwujudkan,” ujar Valerie.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menambahkan untuk membangun sebuah kota baru perlu dukungan dari banyak pihak, termasuk dari organisasi internasional.

Ia menegaskan bahwa visi Nusantara sejalan dengan prinsip New Urban Agenda, yang diadopsi pada konferensi UN-Habitat III di Quito, Ekuador pada tahun 2016.

Kepala Otorita IKN menyebutkan, setidaknya terdapat tiga partisipasi Nusantara dalam kampanye global. Pertama, Nusantara ingin bergabung dalam agenda global dalam melestarikan keanekaragaman hayati, dengan meremajakan kekayaan flora dan fauna Kalimantan.

“Kami sedang bekerja sama dengan beberapa organisasi untuk mengembangkan Nusantara Nature Positive Plan yang akan memandu kita dalam menciptakan kota hutan lestari,” kata Bambang.

Kedua, pembangunan Nusantara akan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Saat ini Nusantara tengah menyiapkan Voluntary Local Review (VLR) dan akan melacak kemajuan SDGs dalam kota tersebut. Ketiga, Nusantara akan berperan aktif dalam kampanye global dalam isu perubahan iklim.

Sebagai informasi, beberapa kerja sama yang telah berlangsung dengan lembaga PBB selama ini antara lain adalah dengan UNESCAP untuk menyiapkan Voluntary Local Review untuk SDG di IKN, UNDP untuk perencanaan kebijakan panduan hijau yang melibatkan masyarakat, UNEP untuk dukungan dalam penyiapan Locally-Determined Contribution untuk pencapaian target IKN netral karbon pada 2045, dan UNICEF untuk pengembangan IKN sebagai kota ramah anak.

6th Spatial Planning Platform (SPP) Conference adalah konferensi internasional pertama yang diselenggarakan oleh Otorita IKN dengan United Nations Human Settlements Programme (UN-Habitat); Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang; Kementerian ATR/BPN; dan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia.

Baca juga: Kepala Otorita sebut IKN Nusantara bakal jadi etalase seni-budaya RI
Baca juga: Kepala Otorita: IKN akan dibangun menjadi kota hutan berkelanjutan
Baca juga: Presiden perintahkan pembentukan sistem terpadu untuk investor IKN
Baca juga: Calon investor-penghuni IKN bisa cicipi fasilitas inap Presiden