Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengklarifikasi adanya nama Wakil Ketua Umum DPP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol. (Pur) Syafruddin, saat pertemuan bersama elit Partai NasDem di Jakarta, Senin (6/7).

"Tokoh ormas Islam yang diajak bersilaturahmi adalah atas undangan, dan yang dicantumkan namanya dalam daftar adalah yang bersedia. Nama Waketum DPP Dewan Masjid diberi catatan dalam kurung tentatif atau tidak pasti," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Din menjelaskan dimasukannya nama itu, berdasarkan pertemuan dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla di Monas pada Aksi Akbar Palestina.

"Saya memberitahu beliau (Jusuf Kalla, red), bahwa akan ada rombongan pimpinan/tokoh Ormas Islam ke DPP Partai NasDem 6 November 2023, guna menyampaikan aspirasi. Dan bertanya apakah ada wakil dari DMI yang mau ikut. Dengan menyebut mungkin Wakil Ketua Umum DMI bisa mewakili. Saya salah dalam memahami isyarat Pak JK bahwa beliau setuju," jelasnya.

Lanjut dia, ketika Partai NasDem meminta daftar nama yang akan hadir untuk keperluan penyediaan kursi tempat duduk, nama Waketum DMI dimasukkan, tapi dalam catatan tentatif atau belum pasti.

"Waktu beliau mengirim pesan, tidak akan ikut, dengan alasan tidak ikut politik praktis, daftar itu tidak segera diralat (karena sudah ditulis tentatif atau tidak pasti)," ungkap Din.

Din menegaskan tidak benar nama Waketum DMI dicatut, atau suatu istilah berkonotasi negatif, karena tidak ada keperluan sama sekali untuk itu.

"Saya sudah minta maaf kepada Pak Syafruddin, namun karena beliau merasa terusak reputasinya sebagai tokoh nasional dan internasional, beliau memprotes lewat media," jelasnya.

Din menyatakan memohon maaf dan sama sekali tidak mengetahui, bahwa kejadian itu akan merusak reputasinya sebagai tokoh nasional dan internasional, sebagaimana yang diberikan diberapa media.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen (purn) Syafruddin Kambo protes kepada Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin, karena namanya terdaftar dalam rombongan saat berkunjung ke elit Partai NasDem di Tower NasDem, Jakarta, Senin (6/11).

"Kemarin saya sudah bilang ke Pak Din, saya tidak terlibat politik praktis, Dewan Masjid tidak boleh dibawa ke dalam politik, tapi nama saya tetap dimasukkan ke dalam daftar rombongan," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dia pun menyayangkan, Din masih mencantumkan namanya dalam daftar rombongan yang hadir dalam kunjungan bernuansa politis tersebut. Sebab, kata dia, kunjungan itu merupakan bentuk dukungan terbuka kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Waketum DMI protes namanya terdaftar dalam pertemuan bersama Nasdem

Baca juga: NasDem: Din Syamsuddin dukung pasangan Anies-Muhaimin di Pilpres 2024