Istanbul (ANTARA) - Otoritas di Gaza pada Selasa mengatakan 70 persen warga Gaza "tergusur secara paksa" dari tempat tinggal mereka akibat serangan gencar Israel yang masih terus berlangsung.
Menurut angka terbaru, penduduk Gaza diperkirakan sebanyak 2,3 juta jiwa.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media Pemerintahan yang berbasis di Gaza mengatakan: "50 persen unit rumah di seluruh Gaza telah rusak akibat serangan (Israel), dan 10 persen unit rumah hancur total atau tidak dapat dihuni."
Baca juga: Serangan Israel sejak 7 Oktober telah hancurkan 56 masjid
Mereka juga mengatakan separuh rumah sakit dan 62 persen pusat layanan kesehatan di Gaza tidak dapat beroperasi.
Pernyataan itu mencatat bahwa tentara Israel telah menjatuhkan sekitar 30 ribu ton bahan peledak di Gaza sejak 7 Oktober.
Israel telah meluncurkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Baca juga: Serangan Israel tewaskan satu anak setiap 10 menit di Gaza
Sedikitnya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 perempuan, telah tewas dalam serangan bom Israel di Jalur Gaza.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600 orang, menurut angka resmi.
Baca juga: Situasi terkini Gaza, Israel tetap gempur warga meski 10.000 tewas
Baca juga: Netanyahu tolak gencatan senjata di Gaza sampai sandera dibebaskan
Baca juga: Qatar sebut pembebasan sandera di Gaza perlu "masa tenang"
Sumber: Anadolu
Gempuran Israel paksa 70 persen penduduk Gaza untuk mengungsi
7 November 2023 16:00 WIB
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, Kamis (26/10/2023). (ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/am.)
Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: