Sosialisasi yang digelar secara daring dan tatap muka (offline) itu diikuti para tokoh agama, tokoh masyarakat, RT/RW, kepala sekolah serta guru SMP dan SMA seluruh Jakarta Timur.
Anwar mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Timur untuk memberikan edukasi serta pemahaman kepada pemangku kepentingan dari sisi agama dan sisi sosial untuk meminimalkan terjadinya tawuran, kekerasan seksual perempuan dan anak di Jakarta Timur.
"Bagaimana kita upayakan mereka mengejar prestasi bukan mengejar tawuran," ujarnya.
Baca juga: Lima pelajar hendak tawuran ditangkap polisi di Jakarta Timur
Baca juga: Polrestro Jaktim gencarkan patroli untuk antisipasi tawuran pelajar
"Sosialisasi ini dalam rangka pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan. "Dampak dari tawuran itu sesuai dengan arahan pimpinan kalau memang ada anak sekolah yang tawuran dan dia mendapatkan KJP (Kartu Jakarta Pintar), maka akan kita cabut KJP-nya," kata Hary.
Salah satu tokoh masyarakat RW 03 Kelurahan Balimester, Hendar Asmar menyambut baik sosialisasi itu karena dapat menambah wawasan warga dalam mencegah aksi tawuran dan kekerasan seksual.
"Kita akan sosialisasikan kepada warga lainnya bagaimana melakukan pencegahan tawuran dan kekerasan seksual pada anak dan perempuan," kata dia.