Jakarta (ANTARA News) - PT Michelin Indonesia meluncurkan ban Primacy 3 ST yang dibuat untuk segala kondisi cuaca di Indonesia.

Country Director Michelin Indonesia Jean-Charles Simon dalam peluncurannya di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa Primacy 3 ST dikembangkan dari hasil riset selama lebih dari 18 bulan mengenai jalan dan cuaca di Indonesia, mulai dari yang paling ekstrim di musim kemarau hingga yang paling lembab di musim hujan.

Simon menyebutkan ada empat aspek yang dikombinasikan untuk "total performance", yakni keamanan, kenyamanan, ketenangan, dan ketahanan.

"Keempat aspek ini diharapkan dapat digunakan di Indonesia yang memiliki karakter cuaca yang ekstrim," katanya.

Dia menuturkan, untuk aspek keamanan, teknologi Stabiligrip dan FlexMax bisa memastikan jarak pengereman lebih pendek dari 2,9 meter di jalan basah. Sementara dari aspek ketahanan, masa penggunaan ban 25 persen lebih lama.

"Dari aspek ketenangan, pola tapak yang lebih besar menyebabkan suara yang tidak terlalu terdengar oleh sensitivitas pendengaran manusia," kata Simon.

Simon menambahkan dari aspek kenyamanan, ban baru tersebut juga dilengkapi dengan CushionGuard yang menggabungkan kompon tapak fleksibel (flexible compound tread), sidewalls shock absorbent dan karet penyaring untuk meredam getaran yang disebabkan jalan tak rata.

Dia menyebutkan Primacy 3 ST dirancang untuk mobil sedan dan sebagian besar MPV di Indonesia.

Pangsa pasar Michelin di pasar global tahun 2015 mencapai 14,6 persen dengan penjualan bersih senilai 21,5 miliar euro di 170 negara.

Penjualan tahun 2012 didominasi ban passenger car dan truk ringan sebesar 52 persen, truk kategori lain 31 persen dan segmen bisnis spesial sebesar 17 persen yang meliputi ban untuk agrikultural, pesawat terbang, alat berat dan produk lainnya.