Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo meminta seluruh pengurus Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) fokus untuk berperan aktif menyukseskan bonus demografi.

“Bonus demografi di depan mata, karena usia produktif itu proporsinya sangat besar. Oleh karena itu, ini mesti menjadi fokus kontribusi PKBI melalui berbagai program untuk menyukseskannya," kata Hasto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Hasto dikukuhkan menjadi Ketua Badan Pengawas (Bawas) PKBI Nasional pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-17 PKBI di Bali pada Sabtu (4/11), dengan Ketua Pengurus Nasional yang terpilih secara aklamasi, Dr Ichsan Malik. Ia merupakan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok, dan saat ini juga aktif mengajar sebagai dosen di fakultas tersebut.

Baca juga: Menkes: Cegah stunting guna optimalkan bonus demografi
Dukungan dari Hasto disambut positif oleh Ichsan Malik, yang berkomitmen akan berkolaborasi dengan BKKBN untuk menjawab tantangan nasional, termasuk pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana.

“PKBI akan menguatkan nilai-nilai inklusif dalam keluarga yang ditopang oleh penguatan Forum Remaja PKBI di seluruh Indonesia. Selain meningkatkan layanan hak kesehatan seksual dan reproduksi kepada remaja, ke depan PKBI akan fokus pada tantangan bonus demografi, dimana Indonesia mendapatkan tekanan dari lahirnya generasi stunting dan kelompok lanjut usia (lansia) yang semakin banyak," kata Ichsan.

Munas ke-17 PKBI tahun 2023, juga dihadiri oleh Director General International Planned Parenthood Federation (IPPF), Dr. Alvaro Bermejo. Dalam pernyataannya, Alvaro memuji peran PKBI sebagai anggota komunitas global IPPF dalam lima tahun terakhir.

“Saya bangga bisa terlibat menjadi saksi atas terpilihnya pengurus baru PKBI yang akan melanjutkan kerja-kerja PKBI dalam beberapa tahun terakhir. Semoga bisa bekerja sama dengan pimpinan baru PKBI untuk menyelenggarakan acara General Assembly IPPF pada 2025," kata Alvaro.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang hadir secara daring mengatakan program kerja PKBI hendaknya mendorong terwujudnya kesetaraan gender.

Baca juga: Kepala BKKBN: Optimalisasi bonus demografi jamin kesejahteraan remaja

Baca juga: Menko PMK: Transformasi kesehatan agar bonus demografi dapat optimal
“Melalui pelaksanaan Munas ini, semoga memunculkan pemikiran, rekomendasi dan program kerja yang menginspirasi untuk mewujudkan kesetaraan gender, pemenuhan hak dan perlindungan, khususnya untuk perempuan dan anak,” ujar Bintang.

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) berdiri sejak 23 Desember 1957, dan merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memelopori gerakan keluarga berencana di Indonesia.

PKBI adalah anggota penuh International Planned Parenthood Federation (IPPF) sejak tahun 1969, dan hingga saat ini hadir di 25 provinsi dan 186 kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk terus mewujudkan visi keluarga bertanggung jawab dan inklusif.