Jakarta (ANTARA News) - Para pengusaha akan menaikkan biaya transportasi harian para buruh, mengikuti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan segera diberlakukan oleh pemerintah.

"Kenaikan BBM memang akan memberatkan para buruh, kita akan menaikkan biaya transportasi, untuk upah minimum baru tahun depan," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonsia (Apindo) Sofyan Wanandi seusai menghadiri jumpa pers Trade Expo Indonesia di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis.

Sofyan mengatakan, untuk transportasi para buruh yang menggunakan sepeda motor dan yang lain, pihaknya akan memberikan kenaikan untuk membantu meringankan beban mereka.

"Kenaikannya tidak banyak, jika mereka menerima Rp20.000 hingga Rp30.000 per hari, akan ditambah Rp10.000 per hari," ujar Sofyan.

Menurut Sofyan, tambahan biaya transportasi untuk para buruh tersebut telah masuk pada perhitungan kenaikan harga sebesar lima persen untuk produk-produk semua jenis barang.

"Sementara itu, untuk kenaikan UMP buruh, baru akan dilakukan tahun 2014 mendatang, karena perlu adanya perhitungan terkait seberapa besar dampak inflasi dan lainnya," ujar Sofyan.

Pemerintah memastikan akan menaikkan harga BBM subsidi menjadi Rp6.500 per liter untuk premium, dan solar menjadi Rp5.500 per liter dari sebelumnya Rp4.500 per liter.

Sementara itu, sebanyak 10 juta buruh di seluruh Indonesia mengancam mogok kerja secara nasional pada 16 Agustus 2013, jika pemerintah dan DPR tetap menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Hal ini merupakan aksi lanjutan dari unjuk rasa sebanyak 10 ribu buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Indonesia (MPBI), terdiri dari KSPI, KSPSI, KSBSI dan Federasi SP dengan mengepung gedung DPR pada Senin (17/6).

Selain di Jakarta, buruh juga bakal menyerbu kantor Gubernur, Bupati dan Walikota di berbagai wilayah seperti Serang, Cilegon, Purwakarta, Karawang, Cimahi, Subang, Bandung, dan berbagai wilayah di Indonesia.