Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri mengganggap aneh penolakan dan kemarahan publik terhadap rencana pemerintah memberikan kompensasi kenaikan BBM melalui program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

"Dengan harga BBM Rp4.500 pemerintah memberikan Rp150 ribu per hari kepada orang mampu yang punya mobil, kemudian memberikan Rp150 ribu per bulan untuk orang miskin, kok marah?" kata Chatib usai rapat koordinasi perekonomian di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu.

Chatib mengatakan harga BBM di tingkat global saat ini mencapai Rp9.500. Apabila harga BBM di dalam negeri Rp4.500, berarti ada selisih yang diberikan pemerintah berupa subsidi sebesar Rp5.000.

Apabila dalam sehari mobil mengonsumsi 20 liter hingga 30 liter BBM bersubsidi, maka dalam sehari pemerintah memberi Rp150 ribu kepada orang kaya pemilik mobil.

Oleh sebab iutu dia mengganggap aneh pihak yang menolak pemerintah memberikan bantuan kepada orang tidak mampu.

"Jadi bagaimana rasa keadilan?" tanyanya.

Pemerintah akan segera menaikkan harga BBM bersubsidi setelah Rancangan Undang-Undang APBN Perubahan disetujui DPR. Dalam APBN-P tersebut, pemerintah mengalokasikan dana untuk kompensasi kenaikan BBM bersubsidi bagi rakyat tidak mampu.