Madiun (ANTARA) - Petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri, dan Kejaksaan Negeri Kota Madiun, Jawa Timur menggelar razia pelajar bolos dan menemukan 20 siswa kedapatan membolos pada jam-jam sekolah.

Kepala Seksi Oprasional dan Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Satpol PP dan Damkar Kota Madiun, Slamet mengatakan razia digelar untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat akan banyaknya pelajar yang berada di warung saat jam sekolah.

"Jadi hari ini kita melaksanakan giat patroli gabungan ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) dan berhasil menemukan sejumlah pelajar bolos sekolah," ujar Slamet di Madiun, Senin.

Menurutnya, petugas gabungan melaksanakan patroli dengan menyasar sejumlah fasilitas umum dan juga warung-warung. Bukan hanya di tengah kota, tetapi juga sampai di wilayah pinggiran kota.

Mulai dari kawasan Lapangan Olahraga Gulun hingga di warung-warung daerah perbatasan. Salah satunya, di kawasan Kelurahan Manisrejo.

"Pelajar yang terjaring kemudian kita bawa ke kantor untuk kita data dan berikan pembinaan," kata Slamet.

Dia menambahkan pihak sekolah juga didatangkan. Mulai dari petugas Dinas Cabang Pendidikan Provinsi Jatim dan juga wakil kepala sekolah terkait. Mereka lantas dikembalikan ke pihak sekolah.

Slamet menyebut razia digelar hari ini memang khusus menyasar pelajar. Razia berangkat dari laporan masyarakat akan pelajar yang kerap bolos.

Sedang untuk pemilik warung diimbau untuk tidak menerima siswa yang datang saat jam pelajaran berlangsung. Pemilik warung diminta untuk mengusir siswa yang "ngopi" masih menggunakan seragam sekolah.

Slamet memastikan razia serupa akan rutin digelar, agar siswa di Kota Madiun lebih fokus dalam belajar.