Ekonomi Sumsel pada triwulan III-2023 tumbuh 5,08 persen
6 November 2023 21:02 WIB
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) melintas di kawasan Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (30/3/2021). ANTARA FOTO/ Nova Wahyudi
Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada triwulan III 2023 ekonomi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) secara tahunan (year on year/yoy) tumbuh 5,08 persen.
“Nilai tersebut jika dibandingkan secara kuartalan (q to q) atau triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 2,39 persen,” kata Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto, di Palembang, Senin.
Ia menjelaskan apabila dibandingkan dengan kondisi nasional, ekonomi Provinsi Sumsel tumbuh lebih baik. Dimana pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka 4,94 persen secara yoy atau lebih kecil dibanding triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan 5,17 persen.
Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan ekonomi Sumsel disokong oleh 17 lapangan usaha di mana 13 lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif dan empat lainnya mengalami kontraksi. Adapun ketiga sektor lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sektor akomodasi makan dan minum yang tumbuh sebesar 12,93 persen dengan distribusi 1,86 persen.
Kemudian disusul dengan sektor pertambangan yang mengalami pertumbuhan 10,23 persen dengan share 27,93 persen. Lalu, posisi ketiga tertinggi dari sektor transportasi tumbuh 5,88 persen dengan share 2,40 persen.
Sedangkan, empat sektor yang mengalami kontraksi, yakni administrasi pemerintah yang terkontraksi 1,12 persen, jasa pendidikan 1,07 persen, jasa lainnya sebesar 0,09 persen dan jasa kesehatan 0,31 persen.
Wahyu mengatakan pada triwulan III 2023 secara yoy sektor pertambangan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi Sumsel sebesar 2,33 persen, diikuti sektor lainnya 0,99 persen, dan industri pengolahan 0,74 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sumsel di dukung enam komponen dengan kondisi lima komponen mengalami pertumbuhan positif, dan satu mengalami kontraksi.
“Komponen ekspor luar negeri terkontraksi cukup dalam sebesar 28,90 persen. Komponen dengan pertumbuhan positif tertinggi, yakni komponen impor luar negeri sebesar 32,98 persen,” kata dia pula.
Baca juga: BI Sumsel catat transaksi non tunai pada PQN 2023 capai Rp1,07 miliar
Baca juga: Menteri PUPR: Tol Indralaya melancarkan logistik dan ekonomi Sumsel
“Nilai tersebut jika dibandingkan secara kuartalan (q to q) atau triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 2,39 persen,” kata Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto, di Palembang, Senin.
Ia menjelaskan apabila dibandingkan dengan kondisi nasional, ekonomi Provinsi Sumsel tumbuh lebih baik. Dimana pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka 4,94 persen secara yoy atau lebih kecil dibanding triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan 5,17 persen.
Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan ekonomi Sumsel disokong oleh 17 lapangan usaha di mana 13 lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif dan empat lainnya mengalami kontraksi. Adapun ketiga sektor lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sektor akomodasi makan dan minum yang tumbuh sebesar 12,93 persen dengan distribusi 1,86 persen.
Kemudian disusul dengan sektor pertambangan yang mengalami pertumbuhan 10,23 persen dengan share 27,93 persen. Lalu, posisi ketiga tertinggi dari sektor transportasi tumbuh 5,88 persen dengan share 2,40 persen.
Sedangkan, empat sektor yang mengalami kontraksi, yakni administrasi pemerintah yang terkontraksi 1,12 persen, jasa pendidikan 1,07 persen, jasa lainnya sebesar 0,09 persen dan jasa kesehatan 0,31 persen.
Wahyu mengatakan pada triwulan III 2023 secara yoy sektor pertambangan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi Sumsel sebesar 2,33 persen, diikuti sektor lainnya 0,99 persen, dan industri pengolahan 0,74 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sumsel di dukung enam komponen dengan kondisi lima komponen mengalami pertumbuhan positif, dan satu mengalami kontraksi.
“Komponen ekspor luar negeri terkontraksi cukup dalam sebesar 28,90 persen. Komponen dengan pertumbuhan positif tertinggi, yakni komponen impor luar negeri sebesar 32,98 persen,” kata dia pula.
Baca juga: BI Sumsel catat transaksi non tunai pada PQN 2023 capai Rp1,07 miliar
Baca juga: Menteri PUPR: Tol Indralaya melancarkan logistik dan ekonomi Sumsel
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: