Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan menyatakan ekonomi provinsi tersebut tumbuh 4,05 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada triwulan III 2023.

"Ekonomi Sulawesi Selatan triwulan III-2023 terhadap triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,05 persen (yoy). Jika dibandingkan secara triwulan II atau q-to-q peningkatannya 3,21 persen," ujar Kepala BPS Sulsel Aryanto saat memaparkan tingkat pertumbuhan ekonomi Sulsel secara virtual di Makassar, Senin.

Dia mengatakan pertumbuhan secara tahunan lebih baik jika membandingkan secara triwulanan. Sementara secara kumulatif triwulan III-2023 tumbuh 4,75 persen (c-to-c).

Aryanto menyebutkan, pertumbuhan positif hampir terjadi pada semua lapangan usaha, kecuali pada tiga Kategori yang menunjukkan pertumbuhan negatif atau kontraksi.

Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah pengadaan listrik dan gas tumbuh sebesar 11,39 persen; jasa perusahaan sebesar 11,37 persen; transportasi dan pergudangan sebesar 11,00 persen; jasa lainnya sebesar 9,35 persen.

Ia menjelaskan, dampak El Nino sangat terasa jelas berpengaruh kepada produksi pertanian. Produksi tanaman pangan dan perikanan (khususnya padi dan rumput laut) menjadi turun dibandingkan triwulan III 2022.

"Hal ini menyebabkan kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan itu mengalami kontraksi minus 0,10 persen dikarenakan dampak El Nino," katanya.

Sementara ekonomi Sulsel triwulan III-2023 dibanding triwulan II-2023 (q-to-q) mengalami perlambatan dari triwulan sebelumnya sebesar 3,21 persen.

Sebanyak 13 Kategori lapangan usaha tumbuh positif. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha kategori konstruksi sebesar 12,74 persen. Disusul kategori pengadaan listrik dan gas sebesar 12,51 persen.

Posisi ketiga dicapai oleh industri pengolahan sebesar 8,87 persen; posisi ke empat pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 8,78 persen; kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor di posisi ke lima tumbuh sebesar 8,34 persen.

Sementara itu kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami kontraksi sebesar minus 22,14 persen setelah sebelumnya gaji ke-13 dan THR di triwulan II-2023.

Sedangkan ekonomi Sulsel secara kumulatif sampai triwulan III tahun 2023 dibanding tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,75 persen (c-to-c).

Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah pertambangan dan penggalian sebesar 14,51 persen; disusul oleh jasa lainnya sebesar 10,74 persen; jasa perusahaan sebesar 10,63 persen.

Baca juga: Sektor pertanian di Sulsel masih dominasi sumbang pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Kemenkeu sebut pertumbuhan ekonomi Sulsel tertinggi ketiga di Sulawesi