Jakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta menjadikan "Business Matching yang sedang berlangsung di DKI Jakarta sebagai sarana untuk memperkenalkan produk nasional termasuk UMKM agar masyarakat mau
menggunakannya.

Karena itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo mengimbau peserta "Business Matching Batch 9" agar dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk berkonsultasi dengan para eksibitor guna mengembangkan usahanya.

"Bahwa agar memanfaatkan kesempatan 'Business Matching' kali ini untuk berkonsultasi dengan para penyedia," katanya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Bank DKI tingkatkan dua persen rasio kredit untuk UMKM

Menurut dia, penyedianya sudah disiapkan. "Kalau saya menggali, sembilan kali pertemuan, ada dua puluh saja, ini kurang lebih sudah dua ratus penyedia," ujarnya.

Elizabeth menjelaskan, "Business Matching" punya keterkaitan dengan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia.

Program "Business Matching" merupakan sebuah upaya rutin yang dilakukan guna memberdayakan sektor industri karena sektor industri adalah salah satu kontributor penting bagi perekonomian daerah dan nasional.

Selain itu, sektor industri adalah sektor yang dapat membantu Jakarta mencapai targetnya sebagai kota global (global city) setelah tidak lagi menyandang status sebagai ibu kota Indonesia.

Baca juga: DPRD DKI dorong UMKM dapatkan sertifikasi halal

Karena itu, kata dia, program "Business Matching" itu juga dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan produk-produk nasional agar masyarakat mau menggunakannya.

Elizabeth menambahkan, saat ini Jakarta menempati peringkat 74 dari 156 kota di seluruh dunia dalam Global City Index (GCI) tahun 2023, serta peringkat 45 dari 48 kota dalam Global City Power Index (GCPI) tahun 2022.

"Jakarta perlu dipersiapkan menjadi kota yang berstandar internasional yang kompetitif guna menarik investasi dan mendukung perkembangan perekonomian," katanya.

Kepala Bidang Perindustrian DPPKUKM DKI Jakarta, Martiana Debora menjelaskan, "Business Matching" adalah program yang rutin dilakukan setiap sebulan sekali oleh Pemerintah Provinsi DKI sebagai upaya mengurangi penggunaan produk impor.

"Kegiatan 'Business Matching' ini sudah dilaksanakan selama 8 bulan, dimulai bulan Februari dan terakhir kita laksanakan pada bulan Oktober 2023," ujar Martiana.

Baca juga: UMKM DKI perkenalkan produk lokal lewat pameran di Jerman hingga Tokyo

Dia menjelaskan, acara kali ini diselenggarakan selama empat hari pada 6-9 November 2023. Sejumlah 18 eksibitor turut berpartisipasi dalam acara itu.

Kegiatan dalam acara itu antara lain sosialisasi pengoperasian Siinas (Sistem Informasi Industri Nasional) dan pendaftaran akun Siinas bagi industri kecil dan menengah di provinsi.

Selain itu, pihaknya juga berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mengikutsertakan SMK Negeri 32 Jakarta dalam program itu guna memperkenalkan produk-produk mereka ke khalayak umum.

"Berdasarkan pantauan 'dashboard Big Box LKPP' per 5 November 2023, realisasi belanja produk dalam negeri Provinsi DKI Jakarta telah mencapai Rp13,1 triliun atau sebesar 82,9 persen dari komitmen untuk belanja produk dalam negeri sebesar Rp15,8 triliun," katanya.