Bandara Dumai dan dua maskapai hentikan operasi
19 Juni 2013 22:28 WIB
Pesawat komersial bersiap tinggal landas di landasan yang terselimuti asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (19/6). Kebakaran lahan dan hutan di Riau masih terus terjadi mengakibatkan asap pekat yang mulai menganggu kesehatan warga dan aktivitas penerbangan. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Dumai, Riau (ANTARA News) - Otoritas Bandara Pinang Kampai Kota Dumai, Provinsi Riau, bersama maskapai Pelita Air dan Sky Aviation menghentikan sementara penerbangan pesawat karena jarak pandang pilot terganggu kabut asap tebal kebakaran hutan dan lahan.
Dua pesawat Sky Aviation rute Dumai-Pekanbaru dan Pelita Air tujuan Dumai-Jakarta, Rabu batal diberangkatkan, dan penerbangan masih akan dihentikan sampai udara kembali menuju normal.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Dumai Irawan Sukma mengatakan, kedua maskapai itu belum akan melayani penerbangan hingga asap mulai berkurang dan cuaca membaik.
"Situasinya mengkhawatirkan dan bisa mengancam keselamatan terbang," kata Irawan dihubungi Antara per telepon
Ia menjelaskan, kondisi kabut asap tebal saat ini tidak memungkinkan pesawat untuk terbang karena selain jarak pandang udara sangat pendek, juga akan mengancam keselamatan penerbangan.
Saat ini jarak pandang pilot sangat tidak normal, yaitu antara sekitar 500-700 meter, padahal yang normal di antara 2.000 hingga 2.500 meter.
Sky Aviation, lanjut Irawan, berencana menghentikan penerbangan untuk sementara waktu hingga 27 Juni 2013, dan Pelita Air tidak akan melayani transportasi udara hingga 7 Juli 2013.
"Kami juga tidak mau mengambil resiko, dan karena itu bandara untuk beberapa waktu ke depan tidak akan beraktivitas," ujar Irawan.
Sementara, Kepala UPT Bandara Pinang Kampai Dumai Catur Hargowo menyatalan penerbangan akan kembali dibuka jika jarak pandang udara sudah normal hingga 4.500 meter dan cuaca kembali mambaik.
"Jika keadaan cuaca mulai membaik, barulah bandara akan melayani kembali penerbangan, namun tetap tergantung pada keputusan pilot pesawatnya," ungkap Catur.
(KR-AZK/A013)
Dua pesawat Sky Aviation rute Dumai-Pekanbaru dan Pelita Air tujuan Dumai-Jakarta, Rabu batal diberangkatkan, dan penerbangan masih akan dihentikan sampai udara kembali menuju normal.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Dumai Irawan Sukma mengatakan, kedua maskapai itu belum akan melayani penerbangan hingga asap mulai berkurang dan cuaca membaik.
"Situasinya mengkhawatirkan dan bisa mengancam keselamatan terbang," kata Irawan dihubungi Antara per telepon
Ia menjelaskan, kondisi kabut asap tebal saat ini tidak memungkinkan pesawat untuk terbang karena selain jarak pandang udara sangat pendek, juga akan mengancam keselamatan penerbangan.
Saat ini jarak pandang pilot sangat tidak normal, yaitu antara sekitar 500-700 meter, padahal yang normal di antara 2.000 hingga 2.500 meter.
Sky Aviation, lanjut Irawan, berencana menghentikan penerbangan untuk sementara waktu hingga 27 Juni 2013, dan Pelita Air tidak akan melayani transportasi udara hingga 7 Juli 2013.
"Kami juga tidak mau mengambil resiko, dan karena itu bandara untuk beberapa waktu ke depan tidak akan beraktivitas," ujar Irawan.
Sementara, Kepala UPT Bandara Pinang Kampai Dumai Catur Hargowo menyatalan penerbangan akan kembali dibuka jika jarak pandang udara sudah normal hingga 4.500 meter dan cuaca kembali mambaik.
"Jika keadaan cuaca mulai membaik, barulah bandara akan melayani kembali penerbangan, namun tetap tergantung pada keputusan pilot pesawatnya," ungkap Catur.
(KR-AZK/A013)
Pewarta: Abdul Razak
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: