Pengamat: Transportasi dan pergudangan bisa diandalkan topang ekonomi
6 November 2023 15:25 WIB
Pengamat ekonomi dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Fajar Hirawan. ANTARA/HO-Dok. Pengamat ekonomi CSIS Fajar Hirawan.
Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Fajar Hirawan menilai sektor transportasi dan pergudangan dapat diandalkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional karena kerap mencatatkan pertumbuhan yang positif.
"Sektor non tradisional seperti transportasi dan pergudangan saat ini menunjukkan kinerja yang cukup apik dengan bertumbuh dua digit, yang ke depan bisa diandalkan untuk menopang perekonomian nasional," kata Fajar ketika dihubungi di Jakarta, Senin.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis sektor transportasi dan pergudangan pada triwulan III 2023 menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 14,74 persen secara year on year (yoy).
Fajar mengatakan, dari sisi kontribusi terhadap PDB, sektor industri pengolahan memang menjadi penopang utama dengan kontribusi 18,75 persen, diikuti sektor pertanian 13,57 persen, perdagangan 12,96 persen, pertambangan 10,18 persen, dan konstruksi 9,86 persen.
Sedangkan, sektor transportasi dan pergudangan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,98 persen.
Namun, sektor transportasi dan pergudangan mencatatkan pertumbuhan tertinggi mencapai 14,74 persen dibandingkan dengan semua sektor pendorong pertumbuhan PDB.
Sektor ini, kata dia, kerap bertumbuh dua digit pasca pandemi COVID-19 yang didukung dengan pembangunan infrastruktur yang secara bertahap semakin merata.
"Pembangunan jalan tol mulai tersambung di beberapa wilayah sehingga ekonomi pun semakin bergairah khususnya yang disokong sektor transportasi dan pergudangan," katanya.
Menurut dia, sektor transportasi dan pergudangan perlu terus diperkuat pemerintah, salah satunya dengan terus meningkatkan pembangunan infrastruktur perhubungan di laut, darat, dan udara di berbagai daerah.
Ia menambahkan, ketika sektor-sektor domestik bisa bertumbuh kuat maka akan memperkuat pula fundamental ekonomi nasional sehingga bisa meminimalisir dampak dari ketidakpastian global.
Baca juga: BPS: Ekonomi RI tumbuh 4,94 persen pada kuartal III-2023
Baca juga: BPS : Manufaktur sumber terbesar pertumbuhan ekonomi RI kuartal III
Baca juga: BPS : Konsumsi rumah tangga topang ekonomi RI di kuartal III-2023
"Sektor non tradisional seperti transportasi dan pergudangan saat ini menunjukkan kinerja yang cukup apik dengan bertumbuh dua digit, yang ke depan bisa diandalkan untuk menopang perekonomian nasional," kata Fajar ketika dihubungi di Jakarta, Senin.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis sektor transportasi dan pergudangan pada triwulan III 2023 menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 14,74 persen secara year on year (yoy).
Fajar mengatakan, dari sisi kontribusi terhadap PDB, sektor industri pengolahan memang menjadi penopang utama dengan kontribusi 18,75 persen, diikuti sektor pertanian 13,57 persen, perdagangan 12,96 persen, pertambangan 10,18 persen, dan konstruksi 9,86 persen.
Sedangkan, sektor transportasi dan pergudangan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,98 persen.
Namun, sektor transportasi dan pergudangan mencatatkan pertumbuhan tertinggi mencapai 14,74 persen dibandingkan dengan semua sektor pendorong pertumbuhan PDB.
Sektor ini, kata dia, kerap bertumbuh dua digit pasca pandemi COVID-19 yang didukung dengan pembangunan infrastruktur yang secara bertahap semakin merata.
"Pembangunan jalan tol mulai tersambung di beberapa wilayah sehingga ekonomi pun semakin bergairah khususnya yang disokong sektor transportasi dan pergudangan," katanya.
Menurut dia, sektor transportasi dan pergudangan perlu terus diperkuat pemerintah, salah satunya dengan terus meningkatkan pembangunan infrastruktur perhubungan di laut, darat, dan udara di berbagai daerah.
Ia menambahkan, ketika sektor-sektor domestik bisa bertumbuh kuat maka akan memperkuat pula fundamental ekonomi nasional sehingga bisa meminimalisir dampak dari ketidakpastian global.
Baca juga: BPS: Ekonomi RI tumbuh 4,94 persen pada kuartal III-2023
Baca juga: BPS : Manufaktur sumber terbesar pertumbuhan ekonomi RI kuartal III
Baca juga: BPS : Konsumsi rumah tangga topang ekonomi RI di kuartal III-2023
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: