Jakarta (ANTARA) - Startup kecerdasan buatan xAI milik Elon Musk akan diintegrasikan ke dalam platform media sosial miliknya yang dikenal sebagai X dan juga akan tersedia sebagai aplikasi mandiri, demikian disampaikan Musk dalam unggahannya, Minggu (5/11) waktu setempat.

Elon Musk juga menyatakan bahwa xAI telah merilis model kecerdasan buatan pertamanya, yaitu bot yang diberi nama Grok, yang tersedia untuk semua pelanggan X Premium+ pada Jumat (3/11), seperti dilaporkan Reuters, Senin.

Startup xAI bertujuan untuk menciptakan alat kecerdasan buatan yang membantu umat manusia dalam pencarian pemahaman dan pengetahuan, dan Grok dirancang untuk menjawab pertanyaan dengan sedikit humor.

Baca juga: X rilis pilihan paket langganan baru yaitu Premium+ dan Basic

Elon Musk, yang mengkritik upaya kecerdasan buatan Big Tech sebagai penuh dengan penyensoran, pada bulan Juli meluncurkan xAI dan menyebutnya sebagai "kecerdasan buatan pencari kebenaran maksimum" yang berusaha memahami sifat alam semesta untuk menyaingi AI Google Bard dan Microsoft Bing.

Grok memiliki akses waktu nyata ke informasi melalui platform X, yang merupakan keuntungan besar dibandingkan dengan model lain, kata Elon Musk.

X, perusahaan media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter dan dimiliki oleh Musk, adalah entitas yang terpisah dari xAI, tetapi, keduanya bekerja sama erat. xAI juga bekerja dengan perusahaan otomotif listrik miliknya, Tesla, dan perusahaan lainnya.

Minggu lalu, Musk mengatakan kepada Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak bahwa dia berpikir kecerdasan buatan adalah kekuatan yang paling mengganggu dalam sejarah. Menurut Musk, teknologi itu akan mampu melakukan segalanya dan membuat konsep pekerjaan seperti yang dikenal saat ini menjadi hal yang berlalu, begitu spekulasi Musk pada pertemuan pertama AI Safety Summit global di Bletchley Park, Inggris.

Pada 2015, Musk adalah salah satu pendiri OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT yang telah menciptakan kegilaan teknologi kecerdasan buatan generatif di seluruh dunia. Dia mundur dari dewan direksi perusahaan tersebut pada tahun 2018.

Baca juga: Uni Eropa selidiki X atas konten perang Israel-Hamas

Baca juga: Unggah meme Zelenskyy, Elon Musk diolok-olok parlemen Ukraina

Baca juga: Indonesia suarakan etika pemanfaatan AI dalam AISS 2023