Indramayu (ANTARA News) - Para petani cabai di Indramanyu, Jawa Barat, terancam tidak panen setelah hujan deras terus mengguyur daerah itu yang menyebabkan tanaman mereka membusuk.
"Tanaman cabai milik petani membusuk akibat terendam air hujan, padahal menjelang panen, mereka merugi karena harus tanam ulang," kata Kadini, seorang petani asal Haurgeulis, Indramayu, kepada wartawan di Cirebon, Rabu.
Menurut dia, musim kemarau yang masih disertai hujan membuat tanaman cabai rentan terserang hama, juga sulit bertahan dalam lahan pertanian basah.
Cabai merah bisa panen maskimal saat musim kemarau tapi tidak kekurangan air, dan jika tersiram hujan berlebih tanaman akan membusuk.
"Minat tanam cabai merah petani di daerah Pantura Kabupaten Indramayu masih cukup tinggi, tapi kendalanya mereka sering gagal panen akibat perubahan cuaca," katanya.
Sementara rekannya, Samidi, menyatakan sejak memasuki musim kemarau petani mulai menanam cabai, tapi kini tanaman mereka membusuk akibat hujan.
Petani cabai Indramayu sering menghadapi masalah klasik yaitu lahan terendam air saat penghujan, sementara ketika kemarau sering gagal panen karena kekurangan air.
Ir Anang Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Usaha Tani Dinas Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu mengatakan, lahan pertanian Pantura Indramayu butuh saluran irigasi yang maskimal, supaya terhindar dari gagal panen akibat hujan.
Dibutuhkan saluran irigasi yang baik agar air hujan mengalir dengan baik sehingga tanaman tidak mendapatkan pasokan air berlebih, sementara ketika kemarau bisa mendapatkan pasokan air yang cukup.
Petani cabai Indramanyu terancam tidak panen
19 Juni 2013 18:51 WIB
ILUSTRASI-Cabe yang membusuk. (FOTO ANTARA/Fikri Adin)
Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: