Guangzhou (ANTARA) - Pameran Impor dan Ekspor China (China Import and Export Fair/Canton Fair) ke-134 ditutup pada Sabtu (4/11) di Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, China selatan, dengan kesepakatan ekspor senilai 22,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.623) diteken secara luring.

Nilai tersebut 2,8 persen lebih tinggi dibandingkan dengan Canton Fair edisi sebelumnya, ungkap Xu Bing, juru bicara pameran tersebut.

Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi menandatangani kesepakatan senilai 12,27 miliar dolar AS dengan para mitra bisnis mereka dari negara-negara anggota peserta pembangunan bersama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), naik 2 persen dibandingkan dengan pameran sebelumnya, kata Xu.

Hingga Jumat (3/11), para pembeli luar negeri dari 229 negara dan wilayah menghadiri pameran tersebut secara daring maupun luring. Pameran itu dihadiri oleh hampir 198.000 pembeli dari luar negeri secara luring, 6,4 persen lebih banyak dibandingkan jumlah pengunjung pada Canton Fair ke-126 yang digelar pada 2019.

"Lebih banyak pembeli dari luar negeri menghadiri Canton Fair tahun ini dan melakukan pemesanan secara aktif, yang semakin meningkatkan kepercayaan diri perusahaan-perusahaan dalam perdagangan luar negeri tahun depan," ujar Xu.

Dalam hal impor, 650 perusahaan dari 43 negara dan wilayah berpartisipasi dalam ekshibisi impor di pameran tersebut, dengan 60 persen di antaranya berasal dari negara-negara mitra BRI, menurut Xu.

Diluncurkan pada 1957 dan digelar dua kali setahun, Canton Fair dianggap sebagai tolok ukur utama perdagangan luar negeri China.