Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu bergerak berbalik arah ke area negatif atau ditutup melemah sebesar 33,79 poin menyusul aksi ambil untung.

IHSG BEI ditutup turun 33,79 poin atau 0,70 persen ke posisi 4.806,66, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 7,99 poin (0,99 persen) ke level 795,89.

"Penurunan IHSG didorong dari aksi pelaku pasar saham yang merealisasikan keuntungan menyusul telah menguatnya saham domestik pada hari sebelumnya," kata analis pasar saham, Purwoko Sartono di Jakarta, Rabu.

"Aksi ambil untung yang dilakukan pemodal menekan indeks BEI. Aksi ambil untung itu juga dilakukan ditengah aksi tunggu hasil pertemuan `Federal Open Market Committee` (FOMC) terkait dengan wacana pengurangan stimulus di AS," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, pasar saham juga masih menunggu dampak dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) terhadap inflasi Indonesia, yang akan diberlakukan dalam waktu dekat.

Direktur Utama BEI, Ito Warsito menambahkan tingkat volatilitas yang tinggi di pasar saham cenderung dipengaruhi oleh sentimen eksternal menyusul antisipasi kebijakan bank sentral AS yakni The Fed dalam program pelonggaran kuantitatif (QE).

Menurut dia, prospek pertumbuhan pasar modal domestik masih memiliki ruang pertumbuhan yang positif seiring dengan ekonomi indonesia yang masih meningkat.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 169.972 kali dengan volume mencapai 3,711 miliar lembar saham senilai Rp5,067 triliun. Saham yang menguat 93, sementara yang melemah sebanyak 178 saham, dan yang tidak bergerak nilainya 99 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 238,99 poin (1,13 persen) ke level 20.986,89, indeks Nikkei-225 naik 237,94 poin (1,83 persen) ke level 13.245,22, dan Straits Times melemah 15,58 poin (0,48 persen) ke posisi 3.213,97.