Tangerang (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah memberangkatkan sebanyak 84 orang pekerja migran Indonesia (PMI) ke Jerman selama tahun 2023 dalam program lanjutan pemerintah (G to G) untuk sektor tenaga perawat dan kesehatan (nakes).

"Hari ini kita kembali berangkatkan tiga orang PMI. Sedangkan total yang sudah berangkat sebanyak 84 orang sejak Januari 2023 lalu sebagai program G to G," kata Plt Kepala BP3MI Banten Fanny Wahyu Kurniawan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten, Minggu.

Dia menjelaskan, dari total 84 pekerja migran yang diberangkatkan ke Jerman itu termasuk penambahan tiga orang pada hari ini berasal dari beberapa daerah di Indonesia di antaranya dari Aceh dan Jawa Barat.

Kemudian, ditambahkan oleh Koordinator BP2MI Kawasan Eropa, Sri Suratmi, pemberangkatan PMI ini sangat membanggakan, karena komunitas dari Jerman sangat berharap tenaga dari Indonesia, terutama perawat.

"Untuk saat ini ada tiga. Dari Jawa Barat dua dan Aceh satu peserta. Namun, bila ditambah pemberangkatan sebelumnya PMI asal Aceh ada tiga orang," katanya.

Dia menyatakan, PMI dari Aceh ini membanggakan dan harus diberi atensi khusus berasal dari ujung Pulau Sumatera.

"Jadi kita bisa buktikan bahwa G to G ini bisa diikuti seluruh perawat di Indonesia. Maluku dan NTT sudah ada yang berangkat," katanya.

Adapun untuk persyaratan dalam perekrutan PMI ke Jerman, lanjutnya, calon PMI minimal mulai lulusan D3 dengan Surat Tanda Registrasi (STR) perawat yang aktif.

Kemudian dokumen pribadi lainnya, serta ada formulir komitmen dan mengikuti pelatihan selama sembilan bulan yang dibiayai oleh Jerman.

"Mereka di Jerman untuk kontrak setahun menjadi asisten perawat. Selanjutnya menjadi perawat di rumah sakit pemerintah dan swasta yang tersebar di Jerman," katanya.