Jakarta (ANTARA News) - Penjagaan Bank Indonesia di pasar uang domestik menahan pelemahan nilai tukar rupiah lebih dalam terhadap dolar Amerika Serikat, Rabu pagi, atau hanya tertekan tipis sebesar lima poin.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar lima poin menjadi Rp9.910 dibanding posisi sebelumnya Rp9.905 per dolar Amerika Serikat.

"Jelang pertemuan The Fed untuk membahas stimulus kebijakan keuangan Amerika Serikat dalam bentuk pelonggaran kuantitatif (QE), Bank Indonesia akan aktif menjaga kurs rupiah agar tetap stabil fluktuasinya," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan ekspektasi yang beredar cenderung mendorong pelaku pasar uang menempatkan dananya dalam bentuk dolar Amerika Serikat sehingga menekan mata uang domestik.

"The Fed mensinyalkan kesiapannya untuk mengurangi laju pelonggaran kuantitatif dalam pembelian aset," kata dia.

Namun demikian, lanjut dia, beberapa investor berpandangan bahwa tingkat inflasi Amerika Serikat yang masih berada di bawah target kemungkinan dapat mempersulit langkah The Fed untuk mengurangi pembelian aset.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, menambahkan nilai tukar rupiah gagal bertahan di area positif setelah pelaku pasar banyak melepas mata uang Asia seiring dengan diadakannya pertemuan The Fed pada Rabu ini.

"Pelaku pasar berspekulasi bahwa The Fed akan menyampaikan rencananya untuk mengurangi program pembelian obligasinya," kata dia.