Dekranasda Kota Bandung buka gerai di mal bantu pemasaran produk UMKM
4 November 2023 18:07 WIB
Para pengunjung yang terlihat sedang berbelanja di beberapa gerai pada kegiatan Best Product Expo Bandung 2023 di Trans Studio Mall, Kota Bandung, Sabtu (4/11/2023). (ANTARA/Rubby Jovan)
Kota Bandung (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung, Jawa Barat, membuka gerai di pusat perbelanjaan (mal) untuk membantu pemasaran produk dari para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kota tersebut.
Penjabat Ketua Dekranasda Kota Bandung, Linda Nurani Bambang Tirtoyuliono menyebutkan, pihaknya membuka 46 gerai UMKM dalam kegiatan Best Product Expo 2023 dengan tema 'Bandung Pisan Euy'.
"Semoga UMKM Kota Bandung mendunia. Apalagi ada banyak platform digital yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM," kata Linda di Bandung, Sabtu.
Adapun 46 gerai UMKM tersebut terdiri atas berbagai bidang, mulai dari fesyen, kuliner, serta kriya yang berlangsung pada 1-5 November 2023 di Trans Studio Mall (TSM) Bandung.
Linda mengatakan kegiatan ini dapat memantik kreativitas pelaku UMKM Kota Bandung dalam memasarkan produk kebanggaannya. Menurutnya, UMKM harus serius ketika mendapat dukungan seperti ini.
"Mari buat bangga Kota Bandung dengan produk-produk UMKM yang dimiliki. Ramaikan Best Product Expo Bandung Euy 2023 di TSM. Ajak orang-orang terdekatmu ya," katanya.
Baca juga: Pemkab Bandung libatkan pelaku UMKM pada gelaran Piala Dunia U-17
Baca juga: Dorong Potensi Ekspor, Bea Cukai Asistensi Tiga UMKM di Wilayah Bandung
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah menyebutkan kegiatan ini merupakan ajang unjuk gigi produk UMKM kebanggaan Kota Bandung.
"Di sini, produk UMKM unggulan Kota Bandung ada. Jadi mari kita ramaikan acara ini," kata dia.
Seorang pelaku usaha jam tangan dari kayu, Tessa (23) mengaku produknya telah terjual sebanyak 24 produk dari hari pertama kegiatan itu digelar.
“Omzetnya ya sekitar Rp12,5 juta dan saya sih berharap lebih banyak lagi kegiatan seperti ini untuk memberdayakan pelaku UMKM di Kota Bandung, supaya produk lokalnya lebih terkenal lagi,” kata Tessa.
Sedangkan Ifah (52) yang menjual kuliner berbahan dasar coklat mengaku omzetnya pada hari pertama penjualan mencapai Rp2 juta.
“Bagus kegiatan ini, Kota Bandung kan terkenal kulinernya ya saya menyambut positif kegiatan ini. Berharap ke depan gerai makanan dan produk fesyen perlu diimbangi,” katanya.
Baca juga: Bey Machmudin inginkan PLUT hadir di tiap daerah
Baca juga: MenKopUKM Teten dukung Persib beri ruang bagi UMKM
Penjabat Ketua Dekranasda Kota Bandung, Linda Nurani Bambang Tirtoyuliono menyebutkan, pihaknya membuka 46 gerai UMKM dalam kegiatan Best Product Expo 2023 dengan tema 'Bandung Pisan Euy'.
"Semoga UMKM Kota Bandung mendunia. Apalagi ada banyak platform digital yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM," kata Linda di Bandung, Sabtu.
Adapun 46 gerai UMKM tersebut terdiri atas berbagai bidang, mulai dari fesyen, kuliner, serta kriya yang berlangsung pada 1-5 November 2023 di Trans Studio Mall (TSM) Bandung.
Linda mengatakan kegiatan ini dapat memantik kreativitas pelaku UMKM Kota Bandung dalam memasarkan produk kebanggaannya. Menurutnya, UMKM harus serius ketika mendapat dukungan seperti ini.
"Mari buat bangga Kota Bandung dengan produk-produk UMKM yang dimiliki. Ramaikan Best Product Expo Bandung Euy 2023 di TSM. Ajak orang-orang terdekatmu ya," katanya.
Baca juga: Pemkab Bandung libatkan pelaku UMKM pada gelaran Piala Dunia U-17
Baca juga: Dorong Potensi Ekspor, Bea Cukai Asistensi Tiga UMKM di Wilayah Bandung
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah menyebutkan kegiatan ini merupakan ajang unjuk gigi produk UMKM kebanggaan Kota Bandung.
"Di sini, produk UMKM unggulan Kota Bandung ada. Jadi mari kita ramaikan acara ini," kata dia.
Seorang pelaku usaha jam tangan dari kayu, Tessa (23) mengaku produknya telah terjual sebanyak 24 produk dari hari pertama kegiatan itu digelar.
“Omzetnya ya sekitar Rp12,5 juta dan saya sih berharap lebih banyak lagi kegiatan seperti ini untuk memberdayakan pelaku UMKM di Kota Bandung, supaya produk lokalnya lebih terkenal lagi,” kata Tessa.
Sedangkan Ifah (52) yang menjual kuliner berbahan dasar coklat mengaku omzetnya pada hari pertama penjualan mencapai Rp2 juta.
“Bagus kegiatan ini, Kota Bandung kan terkenal kulinernya ya saya menyambut positif kegiatan ini. Berharap ke depan gerai makanan dan produk fesyen perlu diimbangi,” katanya.
Baca juga: Bey Machmudin inginkan PLUT hadir di tiap daerah
Baca juga: MenKopUKM Teten dukung Persib beri ruang bagi UMKM
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: