Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dapat memperluas ruang fiskal dan membuat kondisi APBN kembali sehat.

Chatib, di Jakarta, Rabu, menambahkan adanya penyesuaian harga tersebut juga dapat membuat alokasi belanja subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Kenaikan juga mencegah subsidi salah sasaran dan untuk didistribusikan kepada yang berhak, sehingga efeknya Gini ratio dapat menjadi lebih baik," katanya.

Selain itu, Chatib mengharapkan kenaikan harga BBM dapat menekan konsumsi premium dan solar bersubsidi, serta mendorong penggunaan energi alternatif.

"Kenaikan dapat membuat konsumsi menjadi berkurang, dan menahan kelebihan kuota, selain itu pemanfaatan energi alternatif dapat dimungkinkan," katanya.

Ia juga memastikan kenaikan harga BBM dapat menekan defisit neraca perdagangan, dan mengurangi ketergantungan terhadap impor migas.

"Kenaikan harga BBM dapat menekan impor migas dan membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali stabil," katanya.

Chatib mengatakan pengesahan UU APBN-Perubahan 2013 dapat membuat kewenangan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi semakin besar.

Ia juga menambahkan pengesahan UU tersebut dalam rapat paripurna DPR RI pada Senin (17/6), dapat memberikan kepastian kepada investor dan pelaku pasar.

"Pengesahan APBN-Perubahan dapat memberikan outlook stabil dan menahan gejolak nilai tukar rupiah," ujarnya.