Komisi Informasi Pusat lakukan penilaian desa transparan di Sidrap
3 November 2023 22:37 WIB
Ketua KI Pusat Donny Yusgiantoro saat melakukan pertemuan dengan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin sebagai awal kunjungan terkait visitasi Desa Transparan di Kabupaten Soppeng. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel.
Makassar (ANTARA) - Komisi Informasi (KI) Pusat turun melakukan visitasi (kunjungan) ke Sulawesi Selatan tepatnya di Desa Bulo, Kabupaten Sidrap, karena desa ini menjadi satu-satunya desa di Pulau Sulawesi yang masuk penilaian tahap akhir Desa Transparan.
Ketua KI Pusat Donny Yusgiantoro dalam keterangan resminya di Makassar Jumat menyebutkan, kunjungannya ke Sulsel adalah untuk melakukan visitasi mencari desa terbaik.
Dari Sulsel terpilih Desa Bulo, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap, bahkan menjadi satu-satunya di Pulau Sulawesi yang terpilih masuk penilaian tahap akhir.
Sedangkan tahun lalu, Desa Ganra Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, juga menjadi satu-satunya di Pulau Sulawesi yang terpilih.
"Kami mencari desa terbaik, dan membagi menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah barat, tengah, dan timur. Wilayah tengah yang akan kita tinjau yaitu Desa Bulo di Kabupaten Sidrap. Visitasi ini mempunyai bobot 40 persen dari 100 persen, 60 persennya itu sudah kami kantongi," katanya.
Anggota KI Sulsel Fauziah Erwin menjelaskan, monev (monitoring dan evaluasi) Keterbukaan Informasi Publik Desa yang dilakukan KI Sulsel sekaligus sebagai upaya untuk memilih desa terbaik untuk dikirim ke Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik Desa tingkat nasional yang akan memilih Desa Transparan di Indonesia.
Hanya desa yang nilainya mencapai Informatif (90 - 100) pada Monev KIP Tingkat Sulsel yang akan dikirim ke tingkat nasional.
"Seleksi dilakukan secara berlapis. Pembinaan juga KI Sulsel lakukan satu tahun lebih bagi desa-desa tersebut. Ini yang mungkin membedakan Sulsel dengan provinsi lain," katanya.
Sebelum ke Desa Bulo, Komisioner KI Pusat bersama KI Sulsel telah menemui Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Mereka yang hadir di antaranya Ketua KI Pusat Donny Yusgiantoro, mewakili Bappenas Yunes, Aswar Hasan dari Universitas Hasanuddin, dan Tenaga Ahli KI Pusat Reno.
Sedangkan dari KI Sulsel, hadir Ketua KI Sulsel Pahir Halim, Wakil Ketua Andi Taddampali, dan Anggota KI Sulsel Benny Mansjur dan Fauziah Erwin.
Turut mendampingi Pj Gubernur Sulsel, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfo) Sulsel Andi Winarno Eka Saputra, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulsel, Muhammad Saleh.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin berharap agar KI semakin mendorong keterbukaan informasi di Sulsel, mulai dari pemerintah provinsi hingga tingkat desa. Selain itu, KI sebagai salah satu lembaga negara harus mampu membangun persepsi publik yang positif terhadap keterbukaan informasi publik.
Menurut Bahtiar, masyarakat harus betul-betul merasakan kehadiran Komisi Informasi. "Bagaimana masyarakat kita di Sulsel ini dapat memahami tugas KI, dan dapat betul-betul merasakan kehadiran KI," kata Bahtiar.
Ketua KI Pusat Donny Yusgiantoro dalam keterangan resminya di Makassar Jumat menyebutkan, kunjungannya ke Sulsel adalah untuk melakukan visitasi mencari desa terbaik.
Dari Sulsel terpilih Desa Bulo, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap, bahkan menjadi satu-satunya di Pulau Sulawesi yang terpilih masuk penilaian tahap akhir.
Sedangkan tahun lalu, Desa Ganra Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, juga menjadi satu-satunya di Pulau Sulawesi yang terpilih.
"Kami mencari desa terbaik, dan membagi menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah barat, tengah, dan timur. Wilayah tengah yang akan kita tinjau yaitu Desa Bulo di Kabupaten Sidrap. Visitasi ini mempunyai bobot 40 persen dari 100 persen, 60 persennya itu sudah kami kantongi," katanya.
Anggota KI Sulsel Fauziah Erwin menjelaskan, monev (monitoring dan evaluasi) Keterbukaan Informasi Publik Desa yang dilakukan KI Sulsel sekaligus sebagai upaya untuk memilih desa terbaik untuk dikirim ke Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik Desa tingkat nasional yang akan memilih Desa Transparan di Indonesia.
Hanya desa yang nilainya mencapai Informatif (90 - 100) pada Monev KIP Tingkat Sulsel yang akan dikirim ke tingkat nasional.
"Seleksi dilakukan secara berlapis. Pembinaan juga KI Sulsel lakukan satu tahun lebih bagi desa-desa tersebut. Ini yang mungkin membedakan Sulsel dengan provinsi lain," katanya.
Sebelum ke Desa Bulo, Komisioner KI Pusat bersama KI Sulsel telah menemui Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Mereka yang hadir di antaranya Ketua KI Pusat Donny Yusgiantoro, mewakili Bappenas Yunes, Aswar Hasan dari Universitas Hasanuddin, dan Tenaga Ahli KI Pusat Reno.
Sedangkan dari KI Sulsel, hadir Ketua KI Sulsel Pahir Halim, Wakil Ketua Andi Taddampali, dan Anggota KI Sulsel Benny Mansjur dan Fauziah Erwin.
Turut mendampingi Pj Gubernur Sulsel, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfo) Sulsel Andi Winarno Eka Saputra, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulsel, Muhammad Saleh.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin berharap agar KI semakin mendorong keterbukaan informasi di Sulsel, mulai dari pemerintah provinsi hingga tingkat desa. Selain itu, KI sebagai salah satu lembaga negara harus mampu membangun persepsi publik yang positif terhadap keterbukaan informasi publik.
Menurut Bahtiar, masyarakat harus betul-betul merasakan kehadiran Komisi Informasi. "Bagaimana masyarakat kita di Sulsel ini dapat memahami tugas KI, dan dapat betul-betul merasakan kehadiran KI," kata Bahtiar.
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023
Tags: