Ambon (ANTARA) - Pelaku seni di Tanah Air melakukan kolaborasi karya pada kegiatan temu seni menuju festival Indonesia Bertutur di Kota Ambon sejak 2 November sampai 8 November 2023.

Belasan seniman muda yang memiliki beragam latar genre musik berasal dari berbagai tempat di Indonesia hadir di Kota Ambon, menyiapkan riset dan melakukan kolaborasi karya yang akan ditampilkan di akhir kegiatan, kata Direktur Artistik Indonesia Bertutur, Melati Suryodarmo, di Ambon, Sabtu.

Ia mengatakan, Temu Seni diawali dengan program residensi mandiri di wilayah cagar budaya masing-masing. yang diharapkan memberi peluang bagi para peserta untuk berfokus pada gagasan penciptaan karya berbasis riset.

Kegiatan tersebut menerapkan metode laboratorium seni yang sifatnya organik dan terbuka, mengangkat tema sesuai dengan apa yang dipilih melalui kesepakatan bersama melalui diskusi-diskusi terfokus sesuai konteks dan perkembangan kolektif masing-masing bidang.

"Acara ini dalam kerangka laboratorium di mana berbagai gagasan dan praktik penciptaan musik dan komposisi musik akan dipertemukan, didiskusikan dan dipresentasikan," katanya.

Baca juga: Kemendikbudristek: Temu Seni Musik ajang berbagi ilmu para pelaku seni
Baca juga: Indonesia Bertutur dorong kemampuan kelola budaya dengan cara kreatif


Ia menyatakan, sebelum pelaksanaan program, para peserta akan dibekali materi tentang situs cagar budaya di wilayah Maluku.

Materi ini berfungsi sebagai referensi dalam laboratorium, sekaligus sebagai perbandingan dengan situs cagar budaya yang mereka temukan di wilayah masing-masing.

"Peserta akan saling berbagi metode, praktik dan gagasan serta mengikuti berbagai diskusi kelompok yang akan diarahkan oleh para fasilitator," ujarnya.

Perwakilan peserta, Amin Mahamboro menyatakan, riset yang disiapkan untuk mengikuti temu seni musik yakni mengambil unsur subak dari Bali, dalam kaitan distribusi di cagar budaya Candi Borobudur.

"Distribusi yang dimaksud seperti keuangan, aktifitas turis yang nantinya ditransfer dalam bentuk bunyi," katanya.

Sementara gambaran karya belum dapat disampaikan, mengingat kegiatan ini akan ada diskusi, berbagi pengalaman setiap peserta dari berbagi tempat di Indonesia untuk menciptakan karya seni.

"Hasil karya kolaborasi musik atau karya tunggal akan ditampilkan di puncak kegiatan yakni pertunjukan musik para peserta," ujarnya.

Semua rangkaian kegiatan Temu Seni Musik akan didampingi oleh dua orang fasilitator yang fungsinya sebagai pemantik aktivitas, pemikiran dan diskusi yakni Nyak Ina Raseuki dan Wayan Sudirana.

Baca juga: Pertemuan menteri bidang kebudayaan G20 bahas lima isu utama
Baca juga: Indonesia Bertutur refleksi merawat kebudayaan yang berkelanjutan
Baca juga: Festival Indonesia Bertutur di Borobudur libatkan 900 seniman