Jakarta (Antara News) - Sopir taksi di Jakarta tidak ternyata tidak terlalu mencemaskan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah ditetapkan menjadi Rp6.500 untuk premium dan Rp5.500 untuk solar.

"Kami memang tidak setuju kalau harga BBM naik, tapi tidak cemas karena keadaan pasti akan stabil lagi dalam waktu dekat, yang sudah-sudah hanya dalam waktu satu atau dua bulan semua akan kembali normal," kata salah satu sopir taksi, Ahmad Basuni, Selasa.

Basuni mengatakan, hal yang paling mencemaskannya sebenarnya adalah efek dari kenaikan BBM terhadap harga sembako.

"Kalau efek langsung terhadap menurunnya penumpang sih sepertinya tidak begitu terasa, tapi yang paling saya takutkan adalah dampak terhadap dapur dan harga-harga sembako," kata bapak lima anak tersebut.

Pria 47 tahun asal Jasinga Bogor itu juga mengeluhkan tingginya biaya sekolah anak-anaknya saat ini.

"Anak saya lima dan semua masih sekolah, yang paling besar baru kelas dua SMA dan yang paling kecil belum satu tahun, saya khawatir jangan-jangan kenaikan BBM juga berimbas pada kenaikan biaya sekolah," katanya.

Ahmad Basuni yang telah menjadi sopir taxi selama 15 tahun tersebut mengaku harus menyetor pada pemilik taxi sebesar Rp228 ribu setiap harinya.

"Jumlah tersebut kami bagi dua dengan teman saya yang berbagi sewa taxi ini, jadi saya narik siang, dia malam," katanya.

Jumlah tersebut belum termasuk beban bensin yang harus ditanggung Basuni sebesar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu setiap hari.

"Kalau BBM jadi naik, biaya bensin pasti naik lagi, saya perkirakan jadi Rp90 ribu sehari. Karena kami tidak bisa mengakali tarif, jadi antisipasinya kalau nanti saya kesulitan keuangan ya pinjam ke pool," katanya.

Sementara itu, perusahaan taksi seperti Blue Bird Group menyatakan akan memberikan subsidi bagi para sopir guna mengurangi beban kenaikan harga BBM tersebut.

Vice President Business Development Blue Bird Group, Noni Purnomo mengatakan pihaknya akan memberikan subsidi bagi para pengemudi yang besarannya akan ditentukan setelah adanya kepastian kenaikan harga BBM.

"Kami siap mengeluarkan subsidi untuk pengemudi jika nanti kenaikan BBM benar-benar diberlakukan, kami benar-benar fokus memikirkan cara agar pengemudi tidak terbebani dengan adanya kenaikan BBM ini," katanya.