Bappenas-USAID Indonesia selesaikan program magang ASN Papua Barat
3 November 2023 19:29 WIB
Penutupan program magang ASN oleh Bappenas bekerja sama dengan USAID Indonesia lewat program kolaborasi pada Kamis (2/11/2023). (ANTARA/HO-USAID Indonesia)
Jakarta (ANTARA) - Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) bekerjasama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dalam proyek kolaborasi telah menyelesaikan program magang aparatur sipil negara (ASN) di Papua Barat.
"Program magang ASN ini sangat bermanfaat, yang menjadi bagian dan komitmen dari Bappenas untuk terus menguatkan kapasitas institusi yang ada di Papua Barat, maupun sumber daya manusianya. Program magang ini bukan yang terakhir, tetapi akan dilakukan lagi di tahun-tahun berikutnya," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Bappenas Taufik Hanafi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Taufik menjelaskan, program magang ini dilakukan sejak Bulan Oktober 2023, yang diikuti oleh 18 ASN terpilih dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Papua Barat, dan tersebar di Bappenas, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta.
Program penguatan ini juga dilaksanakan untuk memastikan implementasi kebijakan otonomi khusus di Papua agar selaras dengan kerangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Program ini memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta untuk bekerja di kementerian/lembaga terkait. Peserta OJT yang ditugaskan di Kemendagri, Kemenkeu, dan Bappenas terlibat langsung dalam proses mempersiapkan RPJMN, tentunya pengalaman ini sangat penting dan relevan," ujar Taufik.
Ia menjelaskan, pembekalan dan pengalaman yang didapatkan oleh peserta sangat bermanfaat, khususnya saat Pemerintah Daerah (Pemda) mempersiapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), demi memperkuat sinkronisasi mulai dari tingkat pusat sampai daerah.
Baca juga: Bappenas sebut pemajuan kebudayaan harus libatkan teknologi
Sementara itu, Direktur USAID Jeff Cohen, menyampaikan bahwa proyek kolaborasi USAID ini membantu para ASN di Papua Barat untuk meningkatkan keterampilan.
"Melalui inisiatif magang ini, USAID membantu ASN Papua Barat untuk mendapatkan ilmu, keterampilan, dan pengalaman dengan belajar di kementerian. USAID Indonesia juga mendukung percepatan perencanaan Otonomi Khusus yang selaras dengan RPJMN, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua," ucap Jeff.
Adapun peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyusunan perencanaan program otonomi khusus ini demi mewujudkan cita-cita Papua Cerdas, Papua Sehat, dan Papua Produktif.
"Kita mendukung rencana pembangunan ketiga tujuan Papua sehat, cerdas, dan produktif itu. Untuk tahun-tahun selanjutnya, USAID akan terus terlibat dan mendukung perencanaan Bappenas dan kementerian-kementerian lainnya," kata dia.
USAID juga mendukung RPJMN yang disusun oleh Bappenas, dan diselaraskan dengan rencana pembangunan yang ada di daerah.
"Kita juga tahun bahwa Bappenas saat ini menyusun RPJPN dan RPJMN, sehingga kita akan mendukung untuk pelaksanaan pembangunan tersebut," tuturnya.
Ia juga menegaskan, untuk meningkatkan kapasitas SDM Papua yang lebih tinggi, USAID juga akan terus terlibat tidak hanya dalam tata kelola, tetapi juga akan meluas kepada pendidikan serta kesehatan melalui kemitraan bersama Pemerintah Provinsi Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya serta kementerian/lembaga lainnya.
Baca juga: Bappenas: Teknologi digital jadi kunci perbaikan layanan publik
Sedangkan salah satu peserta magang dari Kabupaten Teluk Bintuni, Huberta Motombri menyatakan bahwa dirinya sangat bangga telah menjadi salah satu peserta yang terpilih dari 300 peserta lain untuk mengikuti program magang ini.
"Kami bersyukur karena bisa belajar terkait penyusunan panduan Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Otonomi Khusus yang bagi saya, akan berguna untuk diterapkan mulai dari tingkat desa, distrik, provinsi, dan kami bersyukur bisa ditempatkan magang di sini (Jakarta)," tuturnya.
Ia juga menyampaikan, setelah mengikuti program magang ini, dirinya beserta ke-18 peserta lain sudah memiliki rencana kerja untuk dibawa kembali ke daerah,
"Nantinya dari Bappenas dan USAID akan melakukan monitoring, dan kita akan memiliki forum komunikasi untuk berbagi pengalaman, seandainya ada isu-isu penting terkait Papua sehat, cerdas, dan produktif, bagaimana untuk mengatasi dan menyelesaikannya," kata Huberta.
Baca juga: Pemerintah gunakan data Regsosek jalankan program tepat sasaran
"Program magang ASN ini sangat bermanfaat, yang menjadi bagian dan komitmen dari Bappenas untuk terus menguatkan kapasitas institusi yang ada di Papua Barat, maupun sumber daya manusianya. Program magang ini bukan yang terakhir, tetapi akan dilakukan lagi di tahun-tahun berikutnya," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Bappenas Taufik Hanafi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Taufik menjelaskan, program magang ini dilakukan sejak Bulan Oktober 2023, yang diikuti oleh 18 ASN terpilih dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Papua Barat, dan tersebar di Bappenas, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta.
Program penguatan ini juga dilaksanakan untuk memastikan implementasi kebijakan otonomi khusus di Papua agar selaras dengan kerangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Program ini memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta untuk bekerja di kementerian/lembaga terkait. Peserta OJT yang ditugaskan di Kemendagri, Kemenkeu, dan Bappenas terlibat langsung dalam proses mempersiapkan RPJMN, tentunya pengalaman ini sangat penting dan relevan," ujar Taufik.
Ia menjelaskan, pembekalan dan pengalaman yang didapatkan oleh peserta sangat bermanfaat, khususnya saat Pemerintah Daerah (Pemda) mempersiapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), demi memperkuat sinkronisasi mulai dari tingkat pusat sampai daerah.
Baca juga: Bappenas sebut pemajuan kebudayaan harus libatkan teknologi
Sementara itu, Direktur USAID Jeff Cohen, menyampaikan bahwa proyek kolaborasi USAID ini membantu para ASN di Papua Barat untuk meningkatkan keterampilan.
"Melalui inisiatif magang ini, USAID membantu ASN Papua Barat untuk mendapatkan ilmu, keterampilan, dan pengalaman dengan belajar di kementerian. USAID Indonesia juga mendukung percepatan perencanaan Otonomi Khusus yang selaras dengan RPJMN, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua," ucap Jeff.
Adapun peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyusunan perencanaan program otonomi khusus ini demi mewujudkan cita-cita Papua Cerdas, Papua Sehat, dan Papua Produktif.
"Kita mendukung rencana pembangunan ketiga tujuan Papua sehat, cerdas, dan produktif itu. Untuk tahun-tahun selanjutnya, USAID akan terus terlibat dan mendukung perencanaan Bappenas dan kementerian-kementerian lainnya," kata dia.
USAID juga mendukung RPJMN yang disusun oleh Bappenas, dan diselaraskan dengan rencana pembangunan yang ada di daerah.
"Kita juga tahun bahwa Bappenas saat ini menyusun RPJPN dan RPJMN, sehingga kita akan mendukung untuk pelaksanaan pembangunan tersebut," tuturnya.
Ia juga menegaskan, untuk meningkatkan kapasitas SDM Papua yang lebih tinggi, USAID juga akan terus terlibat tidak hanya dalam tata kelola, tetapi juga akan meluas kepada pendidikan serta kesehatan melalui kemitraan bersama Pemerintah Provinsi Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya serta kementerian/lembaga lainnya.
Baca juga: Bappenas: Teknologi digital jadi kunci perbaikan layanan publik
Sedangkan salah satu peserta magang dari Kabupaten Teluk Bintuni, Huberta Motombri menyatakan bahwa dirinya sangat bangga telah menjadi salah satu peserta yang terpilih dari 300 peserta lain untuk mengikuti program magang ini.
"Kami bersyukur karena bisa belajar terkait penyusunan panduan Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Otonomi Khusus yang bagi saya, akan berguna untuk diterapkan mulai dari tingkat desa, distrik, provinsi, dan kami bersyukur bisa ditempatkan magang di sini (Jakarta)," tuturnya.
Ia juga menyampaikan, setelah mengikuti program magang ini, dirinya beserta ke-18 peserta lain sudah memiliki rencana kerja untuk dibawa kembali ke daerah,
"Nantinya dari Bappenas dan USAID akan melakukan monitoring, dan kita akan memiliki forum komunikasi untuk berbagi pengalaman, seandainya ada isu-isu penting terkait Papua sehat, cerdas, dan produktif, bagaimana untuk mengatasi dan menyelesaikannya," kata Huberta.
Baca juga: Pemerintah gunakan data Regsosek jalankan program tepat sasaran
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: