Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki profesor pendidikan vokasi Bidang Ilmu Kimia Analitik pertama setelah Prof Dr Askal Maimulyanti, M.Si dikukuhkan sebagai guru besar di Politeknik AKA Bogor.

Dalam pidato ilmiah pengukuhannya, Prof Askal mengambil judul "Pengembangan Teknik Pemisahan Berbasis Green Extraction menggunakan Natural Deep Eutectic Solvent (NADES)”.

"Penelitian Prof Askal dalam hal green chemistry dapat menunjang pengembangan green industry sebagai salah satu fokus Kementerian Perindustrian terkait dekarbonisasi untuk mencapai net zero emission," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat menerima audiensi Prof Askal di Jakarta, Jumat (3/11).

Baca juga: Kemenperin fokus perketat impor dukung daya saing industri

Menperin menyebutkan penerapan green chemistry dapat mendukung target yang telah ditetapkan Kementerian Perindustrian untuk mencapai net zero emission sektor industri pada tahun 2050, atau 10 tahun lebih awal dari target nasional pada tahun 2060.

Askal Maimulyanti adalah ilmuwan lulusan S1 Universitas Andalas, S2 Institut Teknologi Bandung, dan S3 Universitas Indonesia. Beliau mendapat predikat cumlaude untuk seluruh gelar pendidikan tersebut.

Askal berkarir di Politeknik AKA Bogor dan saat ini menjabat sebagai Kepala Program Studi Analis Kimia. Adapun jabatan fungsional akademik Guru Besar/Profesor di bidang Analis Kimia diperoleh pada tahun 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Prof Askal menorehkan berbagai prestasi, di antaranya menerbitkan publikasi ilmiah sebanyak 36 judul, dengan 28 diantaranya merupakan publikasi ilmiah internasional. Ia juga telah menerbitkan dua buku dengan International Standard Serial Number (ISSN) dan dua Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan menyampaikan apresiasi atas pengukuhan guru besar pertama di lingkungan Kementerian Perindustrian.

“Pencapaian sebagai guru besar harus dijadikan momentum untuk membangkitkan inspirasi baru, melahirkan karya-karya yang cemerlang dan bermanfaat bagi industri nasional. Peran guru besar sangat penting sebagai pelopor inovasi melalui pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat,” kata Masrokhan.

Baca juga: Kemenperin: Ajakan boikot produk Israel momen perkuat industri lokal

Baca juga: Kemenperin optimalkan industri pakaian dan alat olahraga lokal


Politeknik AKA Bogor merupakan salah satu unit pendidikan Kementerian Perindustrian. Saat ini, terdapat 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, serta sembilan SMK yang berada dalam naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian.

Unit-unit pendidikan tersebut mendukung penyediaan SDM industri yang kompeten, yang dapat berkontribusi dalam pengembangan industri nasional.