Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mempromosikan sektor pariwisata melalui peluncuran "Calender of Event South Kalimantan Tourism 2024" di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah.

"Kami setiap tahun me-'launching' (COE) Calender of Event di lokasi berbeda," kata Kepala Dinas Pariwisata Kalsel Muhammad Syarifuddin, saat konferensi pers, di Semarang, Jumat.

Pada 2021, kata dia, peluncuran COE Kalsel dilangsungkan di Senggigi, Nusa Tenggara Barat (NTB), kemudian 2022 dilakukan di Bali, dan pada tahun ini Kota Lama Semarang yang dipilih sebagai lokasi.

Menurut dia, Semarang dipilih sebagai lokasi peluncuran COE South Kalimantan Tourism 2024 karena Jateng merupakan salah satu provinsi penyumbang terbanyak wisatawan ke Kalsel.

"Data kunjungan wisatawan ke Kalsel, Jateng masuk 10 besar jumlah kunjungan wisatawan. Ini data 2022, jumlahnya ada 184.585 orang. Untuk data 2023 masih berjalan," katanya.

Karena itu, Jateng dipilih sebagai lokasi peluncuran COE South Kalimantan 2024 untuk lebih mendongkrak kunjungan wisatawan ke provinsi yang beribu kota di Banjarmasin tersebut.

Beragam kegiatan telah disiapkan untuk memeriahkan peluncuran COE South of Kalimantan 2024 di Kota Lama Semarang, 3-4 November 2023, termasuk pameran kesenian dari 13 kabupaten/kota di Kalsel.

Sebagaimana daerah lainnya, kata dia, Kalsel juga telah menetapkan enam destinasi wisata prioritas pada 2021-2026, yakni haul Guru Sekumpul di Martapura, pasar terapung, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Loksado.

Kemudian, kerbau rawa yang banyak dijumpai di rawa-rawa Kalimantan, Kiram yang menjadi start gelaran Tour de Loksado, dan Jembatan Barito yang menjadi ikon kota Kalsel.
Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin (tengah) saat konferensi pers peluncuran "Calender of Event South Kalimantan Tourism 2024", di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2023). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Pada peluncuran COE South Kalimantan 2024, kata dia, pihaknya mengundang berbagai "buyer" dan "seller" dari Jateng dan Yogyakarta untuk menggaet wisatawan ke berbagai destinasi unggulan di Kalsel.

"Kami menggelar juga 'table top' dengan mengundang Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), Kadin (Kamar Dagang dan Industri), dan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia)," katanya.

Ia menambahkan bahwa penerbangan dari Semarang ke Banjarmasin dan sebaliknya sekarang ini juga sudah ramai yang menunjukkan bagaimana terjadinya pertukaran orang dari Jateng ke Kalsel.

"Ini merupakan momentum yang baik bagaimana mengembalikan sektor pariwisata Kalsel di berbagai daerah, agar banyak orang datang ke Kalsel," kata Syarifuddin.

Baca juga: Pemprov Kalsel sosialisasikan Geopark Meratus di desa wisata Belangian
Baca juga: Kalsel berupaya perbanyak kawasan strategis pariwisata nasional
Baca juga: Kalsel tawarkan wisata religi ke negara ASEAN