Yogyakarta (ANTARA News) - Kelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan media pembelajaran lalu lintas berbasis telepon seluler atau "mobile application" (Mobile Apps) untuk mewujudkan bangsa yang sadar berlalu lintas secara baik.

"Karya itu fokus pada pembuatan buklet berbasis `mobile application` sebagai media pembelajaran lalu lintas (lalin) khususnya bagi pelajar," kata ketua kelompok Venti Indriyani, di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, karya itu memberikan informasi secara spesifik dan dapat digunakan sebagai media alternatif untuk dipelajari setiap saat jika seseorang menghendakinya.

"Perancangan media pembelajaran itu meliputi perancangan fungsi, skenario, dan `storyboard` media pembelajaran lalin berbasis `mobile application`," katanya.

Ia mengatakan, fungsi-fungsi yang terbentuk dari pembuatan media pembelajaran itu adalah fungsi intro, pilihan menu, materi, bantuan, dan profil.

Halaman intro berisi informasi mengenai pengenalan media pembelajaran lalin berbasis "mobile application" yang akan muncul secara otomatis saat aplikasi dijalankan dan akan berakhir menuju halaman utama atau halaman menu.

"Halaman utama atau halaman pilihan menu berisi menu-menu utama antara lain artikel, `game`, dan profil," katanya.

Selain menu-menu utama, di halaman utama itu juga terdapat pilihan berupa tombol navigasi. Halaman berikutnya adalah materi inti pilihan rambu lalin, peringatan, larangan, perintah, petunjuk, dan tambahan.

Pada tampilan halaman materi itu juga disediakan tombol di bagian bawah. Tombol navigasi sama pada halaman sebelumnya, yakni berupa tombol keluar.

Halaman bantuan berupa tampilan petunjuk penggunaan media pembelajaran lalu lintas dengan harapan "user" mampu mendapatkan gambaran yang lebih konkret mengenai informasi seputar pengoperasiannya.

"Tombol navigasi juga disediakan pada halaman tersebut. Pilihan itu berguna bagi `user` yang akan kembali ke halaman pilihan menu atau ingin keluar dari aplikasi," katanya.

Anggota kelompok mahasiswa UNY yang juga mengembangkan media pembelajaran itu adalah Yusron Mubarok dan Fajar Mubarok.