Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat menyatakan siap membuka pasar produk kehutanan Indonesia di negara tersebut, karena Indonesia dinilai konsisten dalam menurunkan emisi, laju deforestasi, dan menjaga hutan tropis.

Hal itu mengemuka pada pertemuan antara Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dengan Assistant Secretary of State for Oceans and International Environmental and Scientific Affairs Kerri-Ann Jones di Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, Senin.

Zulkifli menyatakan, AS bakal melakukan kerja sama bilateral dalam bidang kehutanan dengan Indonesia sebagai upaya turut serta negara tersebut dalam penurunan emisi global.

Pada kesempatan itu pula, Zulkifli memaparkan mengenai moratorium izin baru di hutan alam primer dan lahan gambut serta upaya Indonesia lainnya dalam menjaga hutan.

Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia tidak hanya menjaga hutan tapi juga harus dapat memberdayakan hutan agar kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan meningkat.

Sementara itu, Kerri-Ann mengungkapkan, AS mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga hutan dan menurunkan emisi serta laju deforestasi dengan moratorium izin baru di hutan alam primer dan lahan gambut.

Untuk itu, AS dan Indonesia akan melakukan pertemuan kembali untuk membicarakan mengenai teknis kerja sama yang disebut Tropical Forest Alliance (TFA).