Berlin (ANTARA News) - Jerman pada Minggu, mendesak Turki menghormati kebebasan berunjukrasa dan mengungkapkan pendapat, dengan mengatakan bahwa Ankara mengirimkan tanda salah dengan menindak pengunjukrasa.
"Pemerintah Jerman beberapa kali memperingatkan bahwa kebebasan berunjukrasa dan mengungkapkan pendapat harus dijamin dan dihormati dalam masyarakat damai," kata Juru Bicara Pemerintah Steffen Seibert dalam kicaun di Twitter, merujuk pada kekerasan terkini di Turki.
Dalam kicauan lain, Seibert mengatakan harus ada "kelanjutan dialog" di Turki, demikian seperti yang dikutip dari AFP.
Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan bahwa "melalui perilakunya, yang disesalkan, Pemerintah Turki mengirimkan tanda sepenuhnya salah kepada dunia dan kepada kami di Eropa".
Menteri itu menambahkan bahwa dia berharap pemerintah Turki akan "berkontribusi untuk menenangkan" situasi dan Ankara akan "menjangkau mereka yang ingin menggunakan hak mereka untuk berunjuk rasa".
"Bila ada demonstrasi, itu adalah tanda dari masyarakat dewasa. Kita tidak boleh takut kepada mereka dalam kehidupan dalam demokrasi, kita harus bersama-sama," katanya.
Jerman adalah tempat bagi komunitas Turki terbesar di negara-negara Uni Eropa dan aksi unjuk rasa telah diselenggarakan sebagai bentuk solidaritas dengan kelompok oposisi terhadap rezim Erdogan yang berakar-Islam.
Sekitar 20 artis di Jerman, termasuk Fatih Akin -sutradara asal Turki- menulis sebuah surat terbuka kepada Kanselir Angela Merkel, memintanya untuk membantu mengakhiri kekerasan di Turki.
"Peristiwa dan perkembangan di Turki telah menunjukkan itu. Tolong jangan bersikap pasif. Bersama dengan rekan-rekan Eropa Anda, pastikan bahwa Pemerintah Turki menghentikan kekerasan terhadap penduduk segera," kata para artis dalam surat yang dilihat oleh AFP.
Akin juga menulis sebuah surat terbuka kepada Presiden Turki Abdullah Gul, mengatakan, "Saya mengimbau kepada hati nurani Anda - untuk menghentikan kebodohan ini."
Dua federasi serikat pekerja Turki mengatakan mereka akan melakukan pemogokan nasional Senin sebagai bentuk protes atas tindakan keras polisi terhadap aksi unjuk rasa anti-pemerintah di Istanbul semalam.
Sementara itu Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan membela tindakan kekerasan itu dengan mengatakan bahwa telah menjadi "tugasnya" untuk memerintahkan evakuasi dari Taman Gezi Istanbul setelah pengunjuk rasa menentang peringatan untuk meninggalkan lokasi itu.
Penerjemah: GNC Aryani
Jerman desak Turki hormati kebebasan pengunjukrasa
17 Juni 2013 16:20 WIB
Seorang pengunjuk rasa disiram air dari meriam air polisi saat aksi unjuk rasa di Lapangan Kizilay, Ankara, Turki, Minggu (16/6). (REUTERS/Dado Ruvic)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: